Lihat ke Halaman Asli

Jandris Slamat Tambatua

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

Melirik Koalisi Teropong Politik

Diperbarui: 21 Juni 2023   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Raja, meteri, peluncur, kuda, benteng dan pion (Dok. Pribadi).

Politik ibaratnya dalam sebuah permainan catur. Dalam permainan terdapat peluang bahwa tim hitam dan tim putih. Kedua tim mempunyai peluang, bisa menang, kalah maupun remis, tinggal tergantung strategi yang dimainkan.

Strategi catur dalam menghadapi lawan tanding (Dok. Pribadi)

Dalam sistem politik Indonesia, pembentukan koalisi yang melibatkan beberapa partai politik merupakan hal yang umum. Koalisi ini bertujuan untuk memperoleh dukungan yang cukup dalam pemilihan umum agar dapat membentuk pemerintahan.

Formasi koalisi politik yang akan terbentuk jelang Pemilu 2024 sangat bergantung pada perubahan politik, persamaan ideologi, kepentingan politik, dan kalkulasi elektoral yang dapat mempengaruhi partai-partai politik dalam memutuskan untuk membentuk aliansi.

Koalisi Perubahan yang terdiri dari Nasdem-PKS-Demokrat, dimana sudah sepakat mencalonkan Anies Baswedan menjadi capres, benarkah bisa merealisir kesepakatannya itu, menjadi kenyataan di Pilpres 2024 ?

Bagaimanapun dalam Pemilu 2024 untuk pileg dan pilpresnya yang berbarengan jam serta tanggalnya, bukanlah sesuatu yang mudah bagi koalisi parpol untuk menentukan pasangan Capres-Cawapresnya, karena saling punya pengaruh yang signifikan atas perolehan suara (kursi) di Parlemen serta bisa menghantarkan jagoannya sebagai pemenang pilpres.

Bagi Nasdem dengan jadi tersangkanya Sekjen partai atas skandal korupsi trilyunan, pastilah menjadi permasalahan tersendiri untuk kredibilitasnya dalam menghadapi pemilu 2024.

Nasdem punya kandidat sendiri untuk cawapres (diluar usulan PKS dan Demokrat), sedangkan untuk Demokrat yang sejak awal membidik posisi cawapres, bisa jadi sampai saat sekarang, masih bertahan adanya. 

Kalo PKS nampaknya, dengan Anies Baswedan masih pada posisi capres, tidak begitu mempermasalahkan siapa cawapresnya (meskipun ada mengusulkan kadernya juga).

Benteng, kuda dan peluncur mempunyai fungsinya masing-masing (Dok. Pribadi).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline