Lihat ke Halaman Asli

Jandris Slamat Tambatua

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

Puisi: Jiwa dan Imajinasi

Diperbarui: 10 Juni 2023   06:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangku dan Meja kosong tak berpenghuni (Dok Pribadi.

            "Jiwa Dan Imajinasi"
          Karya: Jandris Soegiarto

Celoteh angan, jiwa dan imajinasi berkelana.
Jiwa hilang entah kemana rimbanya.
Imajinasi tertiup deburan ombak angin timur.
Beku hati ku dan perlahan menumpulkan rasa.

Malam larut sudah, seakan pergi ke peraduan.
Hilang makna tenggelam sudah.
Hilang berbekas asli wujudnya.
Jiwa-jiwa meronta pada tak lagi peduli.

Mengajari waktu berputar yang salah haluan.
Menghargai segala bentuk rupa semesta.
Segala yang tiba akan datang.
Segala yang hadir tak di harapkan.

Mendekat satu persatu dalam imajinasi.
Satu persatu pula menjauh jiwa meronta.
Berbekas hilang tak berwujud.
Angan memecah sampai malu menyentuh.

Hati ku rasa berbuat lelah dengan kata.
Mencapai titik, raga jenuh terasa sudah.
Mungkin lagi tak bisa mengenggam rasa.
Rasa imajinasi ku hilang sudah.

Berloncatan, berpencar dan meliar.
Entah kemana, lalu hilang lenyap.
Tatapan kosong berjalan mata tertatih.
Berat hati angan dan jiwa ku terlena.

Kupahat imajinasi seindah bentuk rupa.
Bungkamkan malu rasa jiwa melanda.
Alunan syair melodi, membuka mata hati.
Sampai kembalinya jiwa dan imajinasi.

Cendrawasih, 10.06.2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline