Lihat ke Halaman Asli

Jandris Slamat Tambatua

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Mendidik Dengan Hati, Mengajar Demi Masa Depan"

Diperbarui: 13 Mei 2023   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengaksarkan kesan pada lembar yang telah lama tak terpegang... 

Tak butuh teman, karena hampa terkadang jauh lebih bermakna...

Menjadi Guru Penggerak bukan hanya soal sertifikat sakti, tapi perjalanan yang luar biasa membentuk mental yang kuat, kompetensi sosial emosional yang mumpuni, pemimpin pembelajaran yang inovatif dan memerdekakan peserta didik.

Proses itu tidak berhenti ketika pendidikan ini selesai, malah harus semakin dikuatkan karna banyak pekerjaan rumah lain yang menjadikan pribadi ini merasa selalu kurang dan harus terus belajar, belajar dan belajar...

Farewell Party yang cukup telat dari sekolah-sekolah lain sebenarnya, dalam kondisi begini terkadang memang konsolidasi waktu, gedung dan finansial juga membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran yang tidak sesimpel yang dipikirkan.

Implementasi dari teori dan konsep Guru Penggerak disini adalah nyata, pengalaman pribadi saya mendampingi anak-anak, sebelum dan sesudah Pendidikan Guru Penggerak.

Bagaimana ruang kepemimpinan peserta didik terbentuk di sekolah ataupun di kelas. Pendidik memberikan ruang yang luas bagi mereka untuk berkreasi, mendiskusikan ide dan mengembangkan bakat dan minat masing-masing. 

Posisi pendidik sebagai fasilitator, mendampingi dan memberikan mereka kepercayaan atas hal positif yang mereka lakukan. 

Peserta didik (bukan Pendidik) penggerak..ya mereka adalah anak-anak berbakat yang harus kita berikan kepercayaan untuk tumbuh dengan karakter yang kuat, bergerak dengan bakat, minat dan keterampilan yang mereka miliki dengan cara mereka sendiri. 

Sudah sampai di titik ini saya semakin merasa buta dan merasa lemah.

Banyak pekerjaan rumah yang harus di benahi, pun banyak remedial pada ranah sikap, sosial, emosional dan pengetahuan yang perlahan harus diperbaiki.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline