Pilkada serentak akan 9 Desember mendatang tinggal menunggu hari. Setiap pasangan calon dapat dipastikan memiliki ide-ide kreatif untuk mengkampanyekan dirinya. Sesuatu yang wajib dalam Pilkada. Utamanya bagi kandidat yang sudah ditetapkan KPUD sebagai calon.
Kalau tidak punya ide kreatif untuk disampaikan kepada masyarakat tentang apa yang hendak dikerjakan ketika ia jadi, pastinya sangat lucu sekali. Kandidat tidak memiliki kreasi, visi dan misi untuk menggerakkan jalannya pemerintahan. Pada Pilkada serentak di Tangsel 9 Desember mendatang, terdapat 3 kandidat yang sudah melakukan reli-reli kampanye setelah ditetapkan pada 27 Agusutus lalu.
Arsid-Elvier adalah kandidat calon no 2 yang termasuk menonjol diantara kandidat yang ada. Arsid adalah penatang paling serius dan paling ditakuti oleh petahana. Karena memang basis massa yang dimiliki dapat menyedot suara petahana, yang kini suaranya makin digerogoti kasus korupsi.
Arsid yang pada pemilu 2010 berpasangan dengan Andre Taulani tersebut, kini berpasangan dengan seorang Dokter Cantik yang ahli dalam bidang kesehatan. Dokter yang cukup memahami seluk beluk peningktakan kapasitas kesehatan warga masyarakat. Kehadiran Elvier bagi masyarakat Tangsel akan jadi oase, utamanya bagi mereka yang latar belakangnya keluarga miskin. Mengapa ?
Sebab, pasangan Arsid-Elvier adalah satu-satunya pasangan yang konsen dan peduli terhadap kaum miskin. Hal itu nampak dari kebijakan Kartu Sejahtera yang mereka keluarkan. Kartu sejahtera adalah ide kreatif pasangan no 2 yang berisi tentang santunan kesehatan, pendidikan, persalinan dan kematian khusus untuk keluarga miskin.
Jualan yang cukup menarik, tapi ingat ini bu kan visi misi Arsid Elvier loh. Ini kebijakan dan program yang akan dijalankan ketika ia jadi nanti. Bagian penting dari visi besar membangun kota pelayanan untuk Tangsel. Tangsel cerdas yang tumbuh karena pelayananya.
Kartu-kartuan gini jadi mengingatkan kampanye Jokowi-Ahok dan Jokowi-JK. Dengan kartu-kartu Jokowi bisa terpilih dengan baik. Kartu hanya perantara agar kemenangan bisa tercapai, bukan tujuanya. Kartu adalah sarana mencapai kesejahteraanya. Itu inti adanya kartu. Meniru Jokowi, Arsid ingin menyejahterakan rakyat melalui kartu.
Di dalam kartu tersebut itulah yang lebih penting. Salam kartu :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H