Lihat ke Halaman Asli

Tolak Tol, Bangun Transportasi Berbasis Rel

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk mempercepat pembangunan enam ruas tol dalam kota. Basuki bersikukuh pembangunan enam ruas tol dalam kota harus tetap dilakukan. Bahkan, ia mengecam pendapat-pendapat pakar yang menentang proyek tersebut. SEA Games jadi alasan karena tak kuat tekanan investor.

Atau bahkan sebetulnya Ahok telak diselesaikan dengan berbagai cara sehingga ia mungkir dari rencana aksi saat kampanye dulu. Pembangunan toldalkot 6 ruas, patut diingat merupakan bagian dari kampanye yang ditolak oleh pasangan yang akan mengakhir kepemimpinan di Ibukota Jokowi-Ahok.

Tapi dalam kenyataanya, kini, saat menjabat Plt Gubernur Ahok memutuskan untuk melanjutkan pembangunan toldalkot 6 ruas dengan alasan agar SEA Games Jakarta_Palembang tidak mamcet.

Melihat kenyataan ini, sisa juga ini juga bagian deal besar antara Jokowi dan AHok menyangkut Monorel dan Tol 6 Ruas. Jelas siapa yang akan menang dalam proses ini. Mereka para bandar keduanya saat maju dalam pencalonan.

Yang ditukar adalah Monorel dan Tol. Monorel bisa dikatakan puncak perseteruan Jokowi dan Ahok soal sepakat apa tidak dengan pembangunannya. Cek saja disini perseteruan keduanya, Jokowi setujuhttp://www.jawapos.com/baca/artikel/6062/Jokowi-Minta-Perbaiki-Konsep-Desain-Proyek-Monorelsementara Ahok tidak setuju dengan Monorel  http://www.jpnn.com/read/2014/08/23/253354/Naik-jadi-Gubernur-DKI,-Ahok-Putus-Proyek-Monorel- . Konflik ini terendus sangat kuat sekali.

Maka sangat terliat menempatkan TOL dalam kerangka SEA Games jelas lucu.sangat keliatan sekali dan murni permainan Jokowi dan Ahok terkait deal tertentu dengan para cukongnya.

Nah karena itu, "Sudahlah, ngomong jujur saja ya kalau tukang pengamat. Kalau gue batalin tol (dan jadi) macet, kalian kritik enggak? Kritik juga,"http://megapolitan.kompas.com/read/2014/08/24/15235871/Bangun.6.Ruas.Tol.Baru.Jakarta.Harus.Belajar.dari.Kegagalan.Los.Angeles.

Tak harusnya dia ngomong gitu. Ahok sebetulnya harus banyak belajar dari kegagalan LA dalam membangun TOL sebagai perangkat mengatasi kemacetan disana.

Jadi...

1.Logikanya sdh salah, hrsnya benahi angkutan massal, integrasikan dan bngun yg berbasis rel. Ini akan byk manfaatnya.

2.Macet bangun TOL. Itu mah mobil jg makin banyak. Emang persh otomotif kan liat peluang itu.

3.Macet ERP di jalankan, bangun Transportasi massal berbasis rel, integrasikan angkutan massal. Ini akan selesaikan masalah.

4.Macet diatasi dengan bangun jalan baru tanpa ubah kebiasaan masy. Jelas hany akal-2an pejabat dan pengusaha.

5.Kalau bangun TOL truz sembari keluarkan kebijakan pengurangan dan pembatasan mobil. Bisa agak diterima logika. Tp alasanya SEA Games ?

6.SEA Games takut dicap Jkt macet. Lalu bangun TOL yg dulu dikatakan tidak perlu. Monorel gmn ?

7.Ap jaminan Tol di Bangun macet Jkt hilang tanpa kbjkan pembatasan kendaraan umum ?

TOL 6 ruas hanya akan merusak lingkungan, membuat polusi baru, dan hanya menguntungkan para pengusaha otomotif dan jasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline