Lihat ke Halaman Asli

Susilo B. Utomo

Penulis Lepas

Apa Cita-cita Anakmu?

Diperbarui: 6 April 2022   15:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Dokumen Pribadi

Kapan terakhir anda menanyakan cita-cita anak anda yang masih kecil? Apa jawaban mereka? Samakah gambaran cita-cita mereka dengan gambaran cita-cita menurut anda?

Bisa jadi anda akan kaget dan terperanjat karena cita-cita anak anda, cucu anda atau anak-anak di lingkungan sekitar rumah anda akan berbeda dengan cita-cita anda waktu kecil dulu. Bahkan bisa jadi berbagai profesi yang pernah anda jadikan cita-cita dulu saat masih sekolah dasar, saat ini sudah bukan lagi menjadi profesi ideal yang dicita-citakan oleh anak-anak untuk kelak bisa menjadi.

Beberapa dasawarsa lalu, anak mencita-citakan suatu profesi yang kelak dia ingin menjadi adalah berdasarkan profesi yang dia lihat sehari-hari. Dia tidak pernah memiliki cita-cita yang tidak pernah mereka lihat. Anak ingin jadi mantri kesehatan atau dokter karena jika dia sakit selalu dibawa ke mantri kesehatan atau dokter. Anak ingin jadi polisi karena sering melihat polisi di sekitar mereka.

Namun sekarang dumia telah sedemikian cepat berubah, time so flies. Disrupsi teah mengubah berbagai tatanan dunia serta mengubah pula pola pikir anak-anak. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Internetlah yang menjadi enablernya.

Teknoligi internet menjadikan arus informasi sedemikian cepat menyebar. Tidak hanya menyebar bahkan mempengaruhi pola pikir manusia dalam hampir semua hal. Kalau anda sedang berada di dalam kabin MRT, sempatkanlah perhatikan orang-orang yang duduk maupun berdiri di sekeiling anda, apa yang dilakukan mereka? Ya,mereka membuka gadget dan mengakses medsos. Perhatikanlah jika suatu saat anda berada di tengah para penunpang bus yang berdesak-desakan, orang tetap membuka gadget dan mengkases medsos. Bahkan di tengah rapat penting di kantor atau di tengah jamaah pengajian yang khusuk juga masih ada yang sempat-sempatnya buka gadget dan medsos.

Dari hasil survey yang dilakukan oleh Harris Polls dan Lego, perusahaan produksi mainan anak-anak sebagaimana dilansir oleh CNBC (2019), terhadap 3.000 anak-anak yang berusia antara 8-12 tahun di Amerika Serikat, China dan Britania Raya, serta melibatkan 326 orang tua yang memiliki anak seusia itu, hampir sepertiga (29%) anak-anak mengatakan ingin menjadi Vloger atau YouTuber kelak kalau besar nanti. Hanya 11 % yang ingin jadi astronot.

YouTuber atau Vloger menjadi profesi yang diidam-idamkan karean anak-anak terekspos berita tentang YouTuber sukses dan kaya raya yang tiap hari beritanya wara-wiri di medsos dan televisi, mengalahkan profesi dokter yang telah berjuang mengatasi pandemi Covid-19.

Lalu bagaimana dengan anak-anak di Indonesia? Apakah mereka juga ingin menjadi YouTuber atau Vloger, pemain game profesional atau afiliator trading forex dan crypto? Di desa Cikadut, sekitar 15 Km dari pusat kota Bandung, para relawan ODESA (odesa.id) masih menemukan anak-anak laki-laki yang ingin menjadi sopir truk sebagai profesi idealnya dan bagaimana dengan nak-anak perempuan? Mereka ingin menjadi kasir Indomaret!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline