ARB (Auto Rejection Bawah) dengan minus 6,76% di hari ketiga perdagangan di pasar sekunder.
Akhirnya yang dikuatirkan oleh para investor di bursa saham terbukti. Bukalapak emiten uincorn pertama yang melantai dengan bekal laporan keuangan yang masih minus namun mengusung kapitalisasi pasar 21 Triliyun dengan berbagai mimpi-mimpi indah, akhirnya harusBukalapak, emiten dengan kode ticker BUKA, meskipun laporan keuangannya masih minus alias masih merugi, sebenarnya cukup menjanjikan potensi masa depan yang baik. Terbukti dari beberapa tahun terakhir, meskipun belum pernah membukukan laba, namun berangsur-angsur nilai kerugiannya semakin menururn. Belum lagi potensi bisnis masa depan yang diusungnya juga sangat menjanjikan.
Berbekal potensi inilah, IPO Bukalapak menuai sukses dengan oversubscribed hampir empat kali. Karena kelebihan peminat inilah akhirnya sampai diberlakukan claw back, yaitu menambah porsi saham yang ditawarkan kepada investor retail dengan mengurangi porsi investor institusi.
Hari pertama, melantai di bursa saham Indonesia, Jumat 6 Agustus 2021, Bukalapak menuai sukses dengan harga yang langsung meloncat dan menyentuh titik ARA (Auto Rejection Atas), sehingga perdagangan pada hari pertama tersebut dihentikan pada harga 1060 naik 210 dari harga perdana 850 atau naik 24,7%.
Namun sayang pada perdagangan hari kedua, Senin 9 Agustus 2021, meskipun sudah sempat naik hampir 25% sebagai batas atas transaksi, tiba-tiba pasar diguyur dengan aksis jual asing yang melakukan take profit, sehingga harga saham melorot dan ditutup dengan harga 1110 atau hanya naik sebesar 50 poin atau 4,7%.
Dan hari ini, Selasa 10 Agustus 2021, meskipun pasar belum tutup saat saya tulis artikel ini, namun dia telah mengatakannya dengan jujur dengan menurunkan harga saham Bulapak pada titik ARB alias minus 75 poin atau minus 6,76% pada harga 1035.
Apakah penurunan harga saham Bukalapak hari ini adalah respon jujur investor yang merepresentasikan kejujuran pasar terhadap fundamentalnya Bukalapak yang memang belum baik? Atau justru strategi market maker untuk dapat mengoleksi saham Bukalapak di harga bawah?
Apapun yang akan terjadi, kejujuran seperti apa yang akan ditunjukkan oleh pasar, jangan lupa tetap siapkan trading plan kita untuk melindungi portfolio.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H