Lihat ke Halaman Asli

Tawuran Antar Pelajar yang Dianggap Remeh

Diperbarui: 20 Juni 2015   05:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perubahan menurut saya adalah proses dimana sesuatu apapun menjadi yang lebih baik dari sebelumnya. Indonesia saat ini banyak sekali melakukan sebuah perubahan, namun sayangnya masalah yang satu sering diremehkan. Mulai zaman orang tua saya kecil sampai saya sudah besar, pertengkaran antar pelajar sering kali terjadi. Terutama pelajar SMA, mereka yang sedang mengalami masa pubertas. Bagi mereka istilah “siapa kuat dia menang dan siapa lemah dia kalah” itu merupakan pembuktian kekuatan dan kekuasaan antar pelajar di setiap sekolah. Alasan mereka gemar bertengkar dengan pelajar sekolah lain sangat sepele dan aneh. Ada yang temannya dihina oleh pelajar lain, ada yang dendam karena diputus pacarnya dan pacarnya berpacaran dengan pelajar di sekolah lain, dan masih banyak lagi.

Mereka melakukan tawuran karena solidaritas, katanya. Ada yang tidak tahu apa masalahnya, mereka langsung saja ikut-ikutan tawuran. Lebih parahnya lagi, pihak sekolah maupun aparat seringkali membiarkan hal itu terjadi. Tidak ada tindakan yang tegas jika para pelajar melakukan tawuran. Bahkan tawuran juga sudah membudidaya.

Sekitar satu tahun yang lalu, ada tawuran pelajar secara besar-besaran sehingga menyebabkan beberapa pelajar luka parah dan tewas. Saat hal ini terjadi, pihak sekolah, aparat , pemerintah turun tangan untuk mengatasi masalah tersebut, seakan-akan mereka merupakan pahlawan. Sayangnya pahlawan yang kesiangan. Baru ada hal yang berdampak besar, mereka bergerak. Lalu dimana mereka sebelumnya. Seharusnya sekecil apapun masalahnya walaupun tidak berdampak buruk yang sangat besar, kita sudah harus waspada. Mulai dari lingkungan keluarga yang membatasi jam bermain anak sepulang sekolah, pihak sekolah yang menetapkan peraturan-peraturan yang tegas mengenai tawuran dan aparat yang menjaga dan mengayomi masyarakat terutama pelajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline