Lihat ke Halaman Asli

Rendahnya Minat Baca Masyarakat Indonesia

Diperbarui: 3 Juni 2024   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut data United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) minat baca masyarakat Indonesia sangatlah rendah yakni hanya 0,001% yang artinya dari 1000 orang hanya 1 yang gemar membaca buku. Masyarakat Indonesia rata-rata hanya dapat membaca 0-1 buku di tiap tahunnya. Berbeda halnya dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang, yang mana masyarakatnya dapat membaca buku 10-20 di tiap tahunnya.

Sebenarnya tidak semua masyarakat Indonesia itu malas untuk membaca buku, masih banyak generasi-generasi muda yang sadar akan pentingnya membaca buku. Karena seperti yang kita ketahui "Membaca adalah Jendela Dunia" yang mana dapat kita artikan, dengan membaca buku kita bisa menambah wawasan, kita dapat mengetahui isi dunia tanpa harus datang ke negaranya langsung.

Pada zaman yang serba digital ini masyarakat Indonesia mulai melupakan tradisi membaca buku, terutama dikalangan remaja kini yang lebih suka belajar dengan menonton video. Hal ini tidak bisa kita salahkan, karena memang banyak platform aplikasi yang menawarkan video-video maupun podcast edukasi. Namun hal tersebut tidak dapat kita bandingkan dengan belajar dengan membaca, karena informasi yang didapatkan akan lebih luas .

Tak hanya itu saja ada beberapa faktor yang dapat memicu rendahnya minat baca. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhinya: 

1. Game online 

Sebenarnya letak kesalahan itu bukan dari game online nya melainkan pengawasan orang tua yang kurang , anak-anak yang terlalu dibebaskan untuk menggunakan gadget ini dapat berpengaruh terhadap minat membaca.

2. Lingkungan yang tidak mendukung 

Peran lingkungan terhadap minat baca ini memang sangat berpengaruh, contoh saja dalam lingkungan belajar banyak anak anak yang suka membaca itu bisa mempengaruhi anak-anak yang lainnya akan tetapi jika dilingkungan terdapat anak yang suka bermain game anak-anak yang lainpun akan ikut terpengaruh.

3. Fasilitas yang kurang memadai 

Yang dimaksud dengan fasilitas disini adalah perpustakaan dan ketersediaan buku-buku bacaan, karena seperti yang kita ketahui masih banyak lembaga-lembaga pendidikan yang tidak memperhatikan ketersediaan literasi. Ibarat kata minat baca sudah ada tapi fasilitas tidak memadai, sehingga membuat para siswa tidak tertarik untuk membaca.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline