Lihat ke Halaman Asli

HERRY SETIAWAN

Creative Coach

Jokowi: Sang Master Persepsi dan Fakta

Diperbarui: 23 Juli 2023   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

rakyat merdeka

Hari belakangan ini dihampir semua media sosial dan media mainstream membicarakan arah dukungan Presiden Jokowi terhadap calon presiden berikutnya : terutama apakah pilihan itu jatuh kepada Prabowo atau Ganjar.

Spekulasi berseliweran dari yang didukung oleh informasi orang dalam hingga telaah metafisika bermain memenuhi panggung.

Yang perlu kita ketahui bersama adalah bahwa dukungan Jokowi itu ada dua macam - mereka yang hari-harinya berjualan produk atau jasa sudah terbiasa dengan ini : yaitu bentuknya adalah fakta dan persepsi.

Dua hal ini berbeda sekali. Dan semua juga tahu bahwa lebih banyak fakta kalah dari persepsi.

Yang terjadi pada Prabowo dan Ganjar, Presiden Jokowi membaginya secara merata. Ganjar mendapatkan fakta lalu Prabowo memperoleh persepsi.

Dalam berbagai forum resmi PDIP, Jokowi secara terang benderang hadir dan memberikan dukungan kepada pilihan PDIP untuk mengusung Ganjar Pranowo menjadi calon presiden berikutnya menggantikan Jokowi. Ini tidak terbantahkan.

Tetapi dilain layar, Jokowi memberikan persepsi kepada publik bahwa Ia memberikan dukungan kepada Prabowo, dengan lebih sering bersama, gestur tubuh yang lebih rileks dan akrab serta lain-lainnya.

Ternyata dari hasil jajak pendapat atau polling, fakta yang ditampilkan oleh Jokowi dan persepsi yang dilemparkan, direkam oleh masyarakat bahwa Jokowi mendukung Prabowo. Sekali lagi persepsi ternyata lebih kuat dirasakan daripada fakta.

Dan tim Prabowo mengerti dan paham betul bahwa persepsi lebih penting dari fakta. Oleh karena itu mereka sungguh memaksimalkan situasi ini untuk meraih angka elektoral yang lebih tinggi di polling.

Tampaknya tim kampanye Ganjar Pranowo sudah kalah 1 langkah dibelakang tim Prabowo. Mereka lengah dan terlalu percaya bahwa fakta lebih penting dari persepsi. Dan sekarang mulai memperbaiki kesalahan itu dan berusaha mengejar ketertinggalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline