Lihat ke Halaman Asli

HERRY SETIAWAN

Creative Coach

Kecenderungan Koalisi Partai 20 Tahun Terakhir di Indonesia

Diperbarui: 31 Mei 2022   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

rmoljabar.id

Menarik untuk mengamati kecenderungan koalisi partai politik di Indonesia seusai pemilu. Sejak zaman SBY sebagai presiden hingga Jokowi, partai-partai yang bergabung dengan pemerintah cenderung semuanya - hanya menyisakan partai-partai menengah sebagai oposisi.

Zaman pemerintahan SBY - Gerindra dan PDIP memilih sebagai oposisi hampir 10 tahun. Sedangkan masa Jokowi - Demokrat dan PKS menjadi oposisi abadi.

Sepertinya tradisi ini akan terus berlanjut nanti saat tahun 2024. 

Babak awal pembentukan koalisi besar sudah dimulai dengan dibentuknya koalisi kecil dimana  Golkar sebagai motor dan mungkin dibulan Juni ini akan ada lagi muncul koalisi kecil lagi yang dimotori oleh Nasdem.

Taktik membentuk koalisi kecil ini hanya dipergunakan oleh partai-partai tadi sebagai cara untuk bernegosiasi saja. Karena sepertinya dipanggung belakang pendapat atau pemikiran politik siapa yang layak untuk menjadi kandidat presiden yang akan mereka dukung mengalami kebuntuan.

Dan sepertinya Jokowi sekali ini akan menjadi King maker - bukan Megawati dari PDIP walaupun status Jokowi adalah kader PDIP.

Memang kedudukan Jokowi sangat unik dalam perpolitikan Indonesia. Para loyalisnya membentang dan ada dalam setiap partai politik kendati partai itu tidak masuk dalam koalisinya. Ini adalah kekuatan yang benar-benar nyata bukan hanya slogan, para loyalis ini sulit untuk digoyang.

Semua partai politik dalam kebuntuan ini akan membuat keputusan setelah mendengarkan pandangan Jokowi. Maka tak heran Surya Paloh yang terkenal dengan insting politiknya yang tajam, bolak balik bertemu dengan Jokowi.

Sekali lagi sepertinya format koalisi besar yang mendukung satu kandidat seperti Jokowi periode kedua akan terjadi saat pemilu nanti.

Karena para politikus pemimpin partai tadi melihat tantangan internal dan eksternal yang dinamis didunia saat ini tidak bisa disepelekan begitu saja demi birahi kekuasaan semata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline