Semua bermula ketika membaca buku yang ditulis oleh Michael Hetherington yang berjudul You Can Ask The Universe Anything - yang terjemahannya kurang lebih berbunyi seperti ini, engkau bisa meminta apapun kepada alam semesta.
Hal ini menarik disebabkan biasanya jika meminta kita hanya diperhadapkan kepada hal yang tertentu saja, tidak bisa semuanya kita minta. Contoh, kepada orang tua saat kecil, kita tidak bisa meminta dibelikan pesawat, paling banter cuma replikanya yang kecil, bukan pesawat terbang yang sesungguhnya seperti kita lihat di bandara, kecuali orang tua kita maha tajir seperti Elon Musk - yang mana bukan cuma pesawat yang bisa diberikan tetapi pesawat ruang angkasa menuju angkasapun bisa kita naiki dengan percuma.
Pertanyaan yang muncul sebelum membaca adalah, bagaimana cara memintanya?. Apakah dengan mengirim surat, mengirim email, menelepon atau langsung saja datang - nah, untuk yang terakhir bagaimana caranya?.
Tanpa tahu cara memintanya sulit mendapatkan, itulah yang berkecamuk didalam pikiran saya.
Saya sengaja membuka pikiran saya selebar-lebarnya, bahkan mungkin selebar lapangan bola untuk tidak terikat dengan konsep agama dan kepercayaan yang saat ini saya peluk. Dan untungnya Michael Hetherington tidak mengarahkan untuk melakukan ritual agama tertentu dalam petunjuk meminta apa saja kepada alam semesta tadi.
Dia hanya memberikan panduan dalam kondisi tertentu kita akan lebih baik terhubung dengan alam semesta untuk mendapatkan jawaban terhadap apa yang kita inginkan.
Antara lain kondisinya adalah: secara mental kita berada dalam kondisi yang tenang dan relaks, tidak sedang stress atau terburu-buru.
Sehari-hari saya terbiasa melakukan meditasi sekedar untuk menjaga kesehatan, setelah mengenal apa yang ditulis oleh Michael dalam bukunya, saya menyelipkan didalam meditasi saya beberapa hal yang ingin saya tanyakan kepada alam semesta.
Proses ini bukan sekali jadi tapi berkali-kali dan lebih banyak gagalnya.