Lihat ke Halaman Asli

HERRY SETIAWAN

Creative Coach

Bisnis Multilevel Digerus Marketplace

Diperbarui: 20 Agustus 2021   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

onblastblog.com

Bisnis dengan sistem multilevel marketing sudah sangat terkenal, bahkan hingga kepelosok sekalipun.

Tak ayal yang mempopulerkannya adalah model bisnis investasi yang akhirnya bodong. Menelan banyak korban, terutama mereka yang tidak bisa mengendalikan nafsu serakahnya.

Tapi itu sisi negatipnya.

Jauh lebih banyak yang positipnya didalam bisnis ini daripada negatipnya.

Indonesia mengawali masa jaya bisnis multilevel marketing pada saat krisis moneter tahun 1998 lalu.

Pada saat itu semua bisnis mandek, situasi politik lagi tak stabil - PHK terjadi dimana-mana. Orang-orang pada bingung harus bagaimana.

Pada saat itulah ada perusahaan berasal dari Alor setar, kota kecil di Malaysia yang menjual Lingzhi - jamur yang diyakini bisa memberikan efek teraputik. 

Mereka menjual dengan harga yang sangat murah dan menggunakan sistem pemasaran multilevel.

Karena tak adanya pilihan usaha yang tersedia terutama mereka yang korban PHK, penjualan lingzhi ini meledak dan menjadi magnet baru bisnis multilevel marketing.

Mereka banyak sekali mencetak orang-orang yang sukses dari segi income yang bahkan mencapai angka ratusan juta rupiah perbulan - jika nilainya dihitung dengan kondisi hari ini mungkin mencapai angka miliaran perbulan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline