Lihat ke Halaman Asli

HERRY SETIAWAN

Creative Coach

Suan Ming dan Kuamia: Keahlian atau Apa?

Diperbarui: 16 Mei 2021   03:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

flickr.com

Suan ming atau kuamia dalam bahasa hokien adalah tradisi orang cina untuk mengetahui peruntungan dalam hidupnya. Kegiatan ini biasanya dilakukan diawal tahun dalam penanggalan cina.

Tapi ada juga yang melakukan kuamia atau suan ming ini dalam event-event penting dalam kesehariannya. Seperti misalnya kelahiran anak, mau buka usaha baru atau saat mau bekerjasama dengan orang lain mengerjakan sebuah projek.

Maksud dari mereka yang melakukan suan ming ini adalah agar mereka bisa sedikit memperoleh "kepastian" bagaimana hari depan atau prospeknya dimasa yang akan datang.

Dalam sebuah percakapan kecil dengan teman yang memiliki "kemampuan" untuk melakukan kuamia, saya bertanya - bagaimana jika yang kamu prediksikan kedepan tentang orang tersebut tidak terjadi?. Dengan tersenyum dan sedikit nada bercanda ia berujar: namanya juga prediksi, ya sangat mungkin meleset.

Seketika itu juga saya teringat dengan sebuah cerita yang dituturkan oleh seorang tukang kuamia puluhan tahun lalu ketika saya masih remaja. Si tukang kuamia itu menyakinkan kami yang mendengarnya dengan sebuah cerita bahwa apabila kita kuamia tidak mungkin salah.

Menurutnya: jaman dulu ada seorang raja yang sangat arif dan bijaksana. Kearifan dan kebijaksanaannya datang dari kebiasaannya untuk turun kebawah mendengarkan kesulitan dan keluhan rakyatnya - dalam istilah kita sekarang si raja suka blusukan.

Tapi saat blusukan di raja selalu menyamar sebagai orang biasa kebanyakan dan dia tidak pernah mau ditemani oleh para pengawal, walaupun si pengawal turut menyamar.

Alkisah, satu hari sang raja berjalan-jalan di tengah pasar. Disana ada kerumunan banyak sekali orang yang mengelilingi seorang kakek tua berjanggut panjang yang sedang melakukan kegiatan kuamia.

Kakek tua ini sangat mempesona semua orang yang melihatnya, karena ia mampu meramal semua orang yang di kuamia dengan tepat tanpa meleset sedikitpun. Seolah semua orang yang di kuamia oleh kakek ini menjadi transparan dihadapannya, tak lagi tersisa rahasia.

Sang raja tersenyum dan maju dari kerumunan untuk turut pula merasakan di kuamia oleh si kakek.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline