Lihat ke Halaman Asli

Kenshi

Mahasiswa

Pembangkitan Plasma dengan Reaktor Dielectric Barrier Discharge sebagai Solusi Penurunan Kadar Fenol dalam Limbah Cair Industri Batik

Diperbarui: 13 Agustus 2021   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tahukah kamu bahwa 81% industri batik di Indonesia tidak melakukan pengolahan limbah batik? Padahal limbah cair industri batik di Indonesia rata-rata mengandung senyawa fenol hinggga mencapai 535 mg/L. Kondisi ini tidak sesuai dengan standar kualitas limbah cair industri batik yang tertuang dalam peraturan daerah provinsi Jawa Tengah nomor 5 tahun 2012. Dimana kadar maksimal senyawa fenol dalam limbah cair industri batik sebesar 0,5 mg/L. Senyawa fenol sendiri bersifat hematotoksik dan hepatotoksik serta mampu menimbulkan mutagenesis dan karsinogenesis pada manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu degradari senyawa fenol dalam limbah cair industri batik sangat penting untuk dilakukan.

Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro (Kenshi Budhi Saputra, Afriza Ni’matus Sa’adah, Muhamad Dani Fadholi, dan Viki Hermansyah) yang dibimbing oleh Prof. Nita Aryanti, S.T., M.T., Ph.D., mampu memberikan solusi untuk permasalahan ini. Mereka membuat reaktor Dielectric Barrier Discharge (DBD) sebagai sarana degradasi senyawa fenol dalam limbah cair industri batik melalui mekanisme elektrolisis plasma. Hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa reaktor Dielectric Barrier Discharge (DBD) memiliki efisiensi penurunan kadar fenol dalam limbah cair industri batik sebesar 88,7% dan efisiensi penurunan kadar COD dalam limbah cair industri batik hingga mencapai 99,3%. Inovasi ini tentunya sangat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan juga industri. Pengolahan limbah cair industri batik menggunakan reaktor Dielectric Barrier Discharge (DBD) dengan metode elektrolisis plasma dapat menyelamatkan lingkungan dari pencemaran yang ditimbulkan oleh senyawa fenol. Penelitian ini juga dapat dijadikan dasar bagi pihak industri batik di Indonesia untuk mengolah limbah batik yang akan dibuang ke lingkungan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline