Lihat ke Halaman Asli

James P Pardede

Freelancer

Kerja di Dunia Malam, Kuliah Tetap Jalan

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13383540611964805128

Ketika kuliah dan duduk di semester 7, saya berpikir keras untuk mencari cara meringankan beban orangtua yang memiliki anak 8 orang. Saya sebagai anak pertama, terasa berat rasanya ketika meminta uang kuliah dan uang kost ke orangtua terucap alasan bagaimana dengan uang sekolah adik-adikmu ? Saya waktu itu hanya bisa mencari cara dengan mendatangi rumah-rumah di sekitar tempat kost saya untuk meminta pekerjaan apa saja yang bisa saya lakukan. Keberanian saya meminta pekerjaan ternyata membuahkan hasil, ketika beberapa rumah memberikan saya job untuk mencat rumah mereka. Suatu ketika, saat duduk-duduk di kantin dekat kampus saya membaca sebuah surat kabar dan melihat ada iklan penerimaan tenaga kerja dengan persyaratan ijazah SMA. Saya mencoba mengirimkan berkas lamaran kerja ke alamat yang dituju. Seminggu kemudian, dipanggil untuk wawancara. Saya baru tahu kalau pekerjaan yang ditawarkan untuk saya adalah sebagai waiter di diskotik dan kerjanya malam hari. Hari pertama kerja, perasaan takut muncul. Karena, saat lampu dipadamkan dan suara musik bergemuruh begitu kencangnya, jantung saya waktu itu terasa dipacu sangat kencang. Memulai rutinitas bekerja saat orang lain tidur pulas terasa sangat berat. Pulang sekitar jam 4 pagi (dini hari) dan hanya tidur beberapa jam, kemudian pagi hari harus kuliah sampai siang. Rasa kantuk selalu menyerang ketika mengikuti perkuliahan. Dosen yang mengajar pernah juga mengur dan mengingatkan agar tidak mengantuk saat mengikuti mata kuliah yang diajarkan. Lambat laun, saya jadi terbiasa. Bekerja di dunia malam, saya jadi tahu banyak hal yang berhubungan dengan dunia malam. Godaan untuk "terjun" lebih jauh ke bisnis dunia malam selalu datang. Kuncinya adalah selalu memiliki tekad dan komitmen. Dua tahun bekerja di dunia malam, saya tetap bisa menjalani perkuliahan hingga akhirnya saya mendapatkan pembimbing untuk menyelesaikan tugas akhir membuat penelitian. Saat menemui pembimbing skripsi, saya diingatkan agar serius dalam melakukan penelitian. Karena kalau tidak serius, penelitian yang dilakukan bisa gagal. Saya pun mulai berpikir keras dan akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja dari dunia malam. Saya mulai serius untuk melakukan penelitian dan membuat laporan hasil penelitian. Tak terasa, penelitian yang saya lakukan bisa selesai selama 5 bulan dan memperoleh hasil memuaskan. Gelar sarjana pun akhirnya bisa saya dapatkan. Pengalaman menarik yang saya dapatkan saat kerja sambil kuliah adalah makin tingginya kepedulian terhadap masa depan. Saat melihat orang-orang yang terjun lebih dalam ke dunia malam, saya melihat kehidupan mereka sekarang sangat jauh dari harapan. Mereka hanya mendapatkan kenikmatan sesaat tanpa mau memikirkan masa depan. Memilih bekerja di dunia hiburan malam, jangan mudah terpancing dengan limpahan uang. Salam sukses untuk semua....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline