Lihat ke Halaman Asli

Kearifan Lokal Penggunaan Rangkiang dalam Keberlanjutan Pertanian di Sumatra Barat

Diperbarui: 15 Februari 2024   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Ahd myz, pinterest)


Sub sektor tanaman pangan yang paling berkontribusi di sumatra barat mencakup komoditas padi, jagung, kacang hijau kedelai,dan banyak lagi. Sektor pertanian itu menjadi sektor yang paling penting di sumbar, karena 50 persen lebih masyarakat bergerak disektor tersebut. 

Terlepas dari keberhasilan kontribusi tersebut ada kearifan lokal yang menjaga dan merawat keberlanjutan pertanian di Sumatra Barat, kearifan lokal tersebut adalah "Rangkiang". Rangkiang adalah lumbung padi yang digunakan masyarakat Minangkabau untuk menyimpan hasil panen padi, tidak hanya padi ada juga beberapa hasil panen yang juga disimpan di Rangkiang. Rangkiang pada umumnya dapat dijumpai di halaman rumah gadang. Bentuknya seperti rumah gadang yang atapnya berbentuk gonjong dan lantai yang tinggi. 

Keberlanjutan pertanian menggunakan rangkiang juga meliputi 3 aspek.

1. Aspek sosial yaitu dengan menggunakan rangkiang dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam mengelola dan penyimpanan hasil panen, memperkuat solidaritas dan kerja sama antar petani.

2. Aspek ekonomi yaitu dengan menggunakan rangkiang dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi petani melalui menjual hasil panen pada waktu yang menguntungkan. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan dan mengurangi kerentanan harga pasar yang sering berubah ubah.

3. Aspek lingkungan yaitu dengan  menyimpan hasil panen di dalam rangkiang dapat mengurangi pemborosan dan kerugian hasil panen karena kerusakan. Ini membantu keseimbangan lingkungan melalui pengurangan limbah makanan 

Kesimpulan

Penggunaan Rangkiang yang tepat dan memenuhi aspek aspek tersebut dalam penyimpanan hasil panen , dapat dibangun strategi yang berkelanjutan dan inklusif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline