TABUNGAN POS berbeda dengan tabungan bank. Di Jepang, Kantorpos mengelola Postal Saving System dengan produk tabungan menggunakan tabungan pos untuk mendukung pembangunan, hingga sekarang. Pangsa pasar Tabungan Pos di Jepang mencapai 20 persen dan dana terkumpul digunakan untuk membeli obligasi pemerintah untuk menopang kebijakan fiskal. Pemerintah Jepang memposisikan layanan publik perbankan dan asuransi kepada kantorpos Jepang dan sering menjadi benchmark kantorpos-kantorpos di dunia. Saya pernah benchmark ke kantorpos Jepang tahun 2001.
Dalam urusan Jasa Keuangan, Pemerintah Jepang termasuk Juara dunia, termasuk soal koperasi. Dalam suatu pemeringkatan oleh Organisasi Koperasi dunia (ICA/International Cooperatives Alliance), dari 300 koperasi yang dirangking, urutan pertama ditempati oleh Koperasi Tani “Zen-Noh” Jepang. Koperasi Zen-Noh adalah Induk Koperasi Pertanian Jepang yang berdiri pada 1972. Koperasi ini beranggotakan 1.010 koperasi primer dengan total anggota perorangan sebanyak 4, 4 juta orang dengan karyawan sebanyak 12.557 orang.
SEJARAH TABUNGAN POS YANG MASIH RELEVAN
TABUNGAN POS berbeda dengan tabungan Bank , karena Pos bukanlah Bank dan di Indonesia UU Pos dan UU Bank juga berbeda. Sejarah Tabungan Pos di Indonesia dimulai ketika penjajah Belanda mendirikan Postpaarbank pada tahun 1898 yang tujuannya adalah mengajak masyarakat menabung (menggalang dana) dan bukan untuk tujuan komersial.
Postparbank akhirnya menjad Bank Tabungan Pos . Pada jaman kemerdekaan tahun 1950 Postpaarbank menjadi Bank Tabungan Pos, hingga pda 1964 menjadi Bank Tabungan Negara (BTN). Tahun 70-an Kantorpos pernah memiliki layanan TABANAS dan TASKA. Dari namanya TABANAS (Tabungan Pembangunan Nasional) jelas peruntukannya adalah pembangunan nasional. Demikian juga TASKA (Tabungan Asuransi Berjangka) yang terkait dengan tabungan dan asuransi jiwa.
Dalam perjalanannya, sesuai Undang-Undang No UU no 39 Tahun 2009, Kantorpos tetap menjalankan usaha transaksi jasa keuangan (pengiriman uang/weselpos dan giropos, termasuk layanan setoran pajak) hingga kini.
Jadi, sejarah Tabungan Pos, memang berbeda dengan layanan perbankan karena Kantorpos tidak menyalurkan kredit. Hanya perbankan yang berhak menyalurkan kredit (bank). Kantorpos pernah berkiprah di dunia perbankan dengan mendirikan BANK POS tahun 1998 bersama Bank Rajawali yang akhir dilikuidasi ketika krisis moneter. Pada 2017 bersama Taspen dan Bank Mandiri melahirkan join venture Bank MANTAP (Mandiri Taspen Pos) dan terakhir mundur dari joint venture tsb.
KEBUTUHAN DASAR
Akses keuangan merupakan hak dasar bagi seluruh masyarakat dan memiliki peran penting dalam meningkatkan hidup masyarakat. Salah satu pemenuhan kebutuhan layanan keuangan yang paling mendasar yaitu melalui kepemilikan rekening di bank yang kemudian berkembang melalui produk dan layanan keuangan lainnya (non bank).
Terminologi menabung menjadi lebih luas, tidak hanya di sektor perbankan namun juga pada sektor industri keuangan non-bank. Menabung atau menyimpan di koperasi, untuk perlindungan di asuransi, menabung untuk cicilan di pembiayaan, menabung untuk dana pensiun, menabung emas di pergadaian serta menabung saham dan reksa dana di pasar modal. Menabung yang dimaksudkan yaitu menyisihkan dana yang dimiliki untuk dapat dialokasikan pada produk keuangan yang akan memberikan manfaat keuangan di masa yang akan datang.