Agar sebuah komunitas atau perkumpulan Alumni tampak dinamis, keren dan berdampak, saatnya membangun Super App (digital) berbadan hukum Koperasi.! Lihat : simalungun.link
Apakah saat ini Anda bergabung dalam sebuah Komunitas/alumni?
MODAL esprit de corps (setia kawan), kekeluargaan dan gotong royong menyatukan sebuah paguyuban alumni untuk memberikan nilai tambah kepada kegiatan sosial produktif yang berjalan selama ini. Mari kita cek, bahas dan simulasikan.
- TUJUAN. Korps Alumni Mahasiswa dan Pemuda itu sudah berdiri 2 tahun, didirikan bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi kekeluargaan dan bergotong royong , networking untuk kegiatan sosial keluarga dan adik mahasiswa. Tujuan idealisnya membantu kemajuan kampung halaman dari mana alumni berasal. Tidak ada tujuan berbisnis, kecuali
- JUMLAH. Jumlah anggota yg tergabung dalam WA grup sebanyak 200 orang dari berbagai profesi. 50 persen secara ekonomi sudah aman, bahkan sudah pensiun dengan damai dan ingin membuat legacy kepada generasi muda. Selebihnya masih bekerja, mulai dari pengacara, petani, PNS, pengusaha, politisi, budayawan, aktififis agama, petani, dokter, IT developer dsb. Jumlah alumni diperkirakan 10.000 orang tersebar di seluruh Indonesia bahkan benua lain.
- KEGIATAN. Kegiatan grup WA alumni selama ini : berbagi info sosial, berita suka dan dukacita, lowongan kerja, broadcast quote of the day, anak cucu lahir, info pagelaran seni budaya, musik, berita bisnis, politik (yang paling banyak), donasi, share video lucu dsb. Kegiatan bisnis anggota komunitas/alumni biasanya dilakukan secara personal di luar grup.
KEGIATAN SOSIAL YANG BERDAMPAK
Nah, diskusi hangat terakhir info tentang masalah ekonomi, berbagai kesulitan ekonomi pasca kenaikan harga BBM dan harga kebutuhan RT yg meningkat. Banyak yang memberi ulasan yang dikutip dari medsos, tapi tidak memberikan solusi. Anggota grup dan Ketua mengusulkan supaya Korps alumni menggalang dana abadi (donasi) untuk membantu alumni yg membutuhkan bantuan biaya baik untuk usaha maupun non usaha. Ada yang berpendapat itu sifatnya temporer dan tidak berkeanjutan. Yg ekonominya bagus segera mentransfer, yg lain diam. Tidak banyak yg merespon biaya sosial.
Setelah diskusi demikian lama, salah seorang mengusulkan agar organisasi membuat kegiatan usaha yang berdampak kepada Anggota dan masyarakat umumnya, dan hasil diskusi:
- Mendirikan Yayasan. Ada yang berpendapat, Yayasan sulit berkembang dan terlalu sosial yg akan menguras keuangan dan hanya melibatkan beberapa orang Alumni.
- Mendirikan PT (Perseroan Terbatas). Ide bagus, namun PT hanya akan ada beberapa pemegang saham, dan usahanya juga tidak memungkinkan anggota grup atau alumni terlibat.
- Mendirikan Koperasi. Tujuannya agar semua anggota grup/alumni terlibat aktif dan menjadi pemilik. Kritik langsung datang bertubi tubi karena koperasi stigma-nya KUD (Ketua Untung Duluan), banyak fraud dan mengandalkan bantuan Pemerintah. Sebagian setuju karena cuma koperasi yg bersemangat kekeluargaan dan gotong royong. Koperasi juga adalah sebuah badan hukum seperti PT dan Yayasan. Koperasi tidak mungkin bisa beroperasi karena anggotanya tersebar di seluruh Indonesia dan dunia. Namun ternyata Koperasi jaman now, era digital sudah berubah. Bahkan bisa menjadi legacy (warisan).
SKENARIO
Diputuskan mendirikan koperasi dengan cara baru, yaitu koperasi berbasis digital yang lebih transparan, memiliki data base (big data) anggota, lebih menjangkau, tak ada jarak dan waktu serta lebih murah meriah melibatkan semua anggota/alumni. Koperasi yang berbadan hukum jelas, memiliki AD/ART. Skenarionya :
- Ketua meminta 9 orang minimal sebagai Pendiri (Founder), dengan komposisi senior dan junior (selenial/senior milenial dan milenial) dan segera melakukan rapat Pendirian Koperasi serta menghubungi Notaris.
- Simpanan Pokok Koperasi Rp 50.000 (sekali), simpanan wajib Rp 20.000 (per bulan). Tinggal dikalikan jumlah Anggota akan terkumpul Milyaran. Semua tercatat transparan.
- Dibentuk 5 orang Tim bisnis dan Tim IT didampingi seorang Advisor.
- Biaya pembuatan Akta Notaris berasal dari urunan beberapa Senior, di mana dana tsb nantinya menjadi simpanan pokok dan simpanan wajib Koperasi, bukan donasi.
- Modal Koperasi berasal dari Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib serta Investor yang berminat dari anggota/Alumni.
- Tim Bisnis merumuskan usaha/bisnis yang akan dikembangkan dalam koperasi digital, yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan Anggota dan melibatkan Anggota. Tim bisnis juga menyiapkan BMC (Bisnis Model Canvas) .
- Tim IT diminta menyiapkan platform/aplikasi dengan cara sewa platform/aplikasi (as a services) dari perusahaan yang berpengalaman. Tidak perlu mengembangkan sendiri karena akan membutuhkan biaya besar dan waktu yang lama.
Pilihan brand ada 2 : (1) Koperasi digital Alumni atau (2) Super App Alumni berbadan hukum Koperasi. Meskipun sebenarnya tujuan dan manfaatnya sama, namun diputuskan menggunakan nama Super App Aumni berbadan hukum koperasi. Menunjukkan bahwa koperasi juga bisa dikelola secara modern dan transparan.