Koperasi sekarang makin keren.
Perlahan orang-orangtua yang mengeloa koperasi mulai menyesuaikan dengan kebutuhan anggota mengajak anak muda milenial, gen-z bergabung di koperasi berbasis android (digital).
Stigma koperasi di mata masyarakat sebagai lembaga yang tua, jadul, lambat, banyak fraud, tertinggal dalam teknologi, terlalu banyak diurus Pemerintah, perlahan sedang bertransformasi. Layaknya aplikasi mobile banking (m-Banking), mulai banyak Koperasi yang memiliki mobile koperasi (m-Koperasi) yang terhubung dengan perbankan dan e-commerce , sehingga seluruh Anggota Koperasi dapat bertransaksi persis seperti menggunakan mobile Banking. Bertransaksi kapan saja, dari mana saja, dari Aceh hingga Papua. Bahkan mulai ramai penerapan koperasi berbasis blockchain. Nah, lo !
Disrupsi dengan hadirnya teknologi digital mulai disadari pelaku Koperasi, dan sekarang berlomba lomba mendigitalkan koperasinya. Bukan karena ikut-ikutan supaya terlihat keren, tetapi memang menjadi kebutuhan. Tentu saja agar koperasi tidak sekedar survive (bertahan), tetapi tumbuh kembang dan berkelanjutan (sustain). Sejalan dengan tema Kemenkop & UKM pada HUT Koperasi ke-75 : Transformasi Koperasi Untuk Ekonomi Berkelanjutan.
DIGITAL MINDSET PENGURUS KOPERASI
Ketika ikut mengadiri HUT Koperasi ke-75 pada 12 Juli 2022 lalu, saya menyaksikan pada cara tsb, tidak terlihat anak muda (milenial), artinya koperasi masih didominasi oleh senior-senior, baik Pengurus maupun Anggota. Obrolan-obrolan yang terdengar juga sebatas jabatan kepengurusan koperasi atau informasi koperasi bermasalah, bukan tema bagus (transformasi) yang ada di spanduk, hehe...
Well, jangan berburuk sangka dulu. Masih banyak Ketua Koperasi senior yang bersemangat dan memiliki mindset digital untuk melakukan transformasi, mungkin masih mencari cara yang aman agar transformasi atau modernisasi tidak mengganggu kenyamanan yang sudah ada selama ini.
Digital mindset adalah pola pikir dan kesadaran manusia untuk memaksimalkan pemanfaatan peralatan atau teknologi digital untuk menjadi lebih baik. Ini adalah poin penting karena menyangkut Sumber Daya Manusia (brainware), yang mengelola dan merasakan manfaat perubahan melalui digitalisasi. Ketua Koperasi memang harus memiliki digital mindset, bahwa koperasi menjadi lebih baik jika menerapkan teknologi digital. Ketua tentu memberikan visi dan kesadaran kepada Pengurus dan Anggota bahwa perubahan (transformasi) teknologi penting dalam mempermudah pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien serta meningkatkan kerja.
Ketua Koperasi tidak harus menjadi ahli teknologi atau jadi orang IT, namun cukup memiliki leadership memimpin sebuah perubahan (transformasi)
PERBANDINGAN KOPERASI DIGITAL , BANK dan FINTECH