Lihat ke Halaman Asli

James Mansula

Teaching is Passion, is not a Job

Pahlawanku

Diperbarui: 6 Mei 2022   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image caption

Dalam liang sendiri bersemayam

Kaku tak bergerak tanpa suara

Denyut diam tak berdetak

Raga sirna termakan waktu


Masa muda mengubah takdir

Mimpi indah hanya sekejap

Tangis anak menyiksa batin

Hati gelisah di kala malam


Mata berkaca-kaca menatap sahabat

Jatuh tergeletak tak lagi berdaya

Ratap sakit terdengar keras

Bangun berdiri kuatkan tekad


Daya juang di masa lalu

Maju serang tak kenal takut

Tetes darah tak kunjung henti

Kaki goyah terus berlari


Bebas merdeka berdengung di benak

Saat juang dan asah mulai meredup

Maju menggempur kaum penyiksa

Tak akan surut demi pertiwi


Hidupmu laksana pelita malam

Mati jiwa raga, juang dikenang

Mengaung pelan di relung hati

Gelapnya malam diganti fajar


Ribuan doa tak terdengar

Bagi jiwa yang tlah tenang

Terima kasih para pahlawan

Panji perjuangan Bangsa Indonesia


Oleh : James Gerson Mansula

Malaka, 01 Agustus 2019

(Puisi untuk LOMBA BULAN BAHASA UGM 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline