Pemilihan Presiden Republik Indonesia tahun 2019 tinggal beberapa hari lagi, dan keadaan antar pendukung ditingkat masyarakat semakin memanas. dari beberapa debat capres yang di adakan beberapa televisi pun menjadi bahan untuk mengejek pendukung satu sama lain. Inilah kondisi republik ini sekarang, dan semakin menjadi saat elite pun ikut memanasi suasana hanya demi kekuasaan sesaat.
Hoax pun bertebaran semakin liar, dan masyarakat yang "kurang mampu" mencerna dan kurang menggunakan akal sehat pun terbawa oleh hoax yang ditebarkan, tak peduli pendidikan yang di tempuhnya.
Seperti tuduhan bahwa salah satu paslon di dukung oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) yang notabene sudah dibubarkan sekian puluh tahun lalu, bahkan di dunia ideologi komunis sudah punah, atau tuduhan bahwa salah satu paslon merekayasa data pribadi perihal data ayah dan ibu kandungnya.
Disini tugas kita sebagai orang-orang yang berakal sehat untuk menjernihkan suasana, meskipun bullyan datang bertubi-tubi, namun jangan pernah berhenti memberikan pencerahan dengan menyuguhkan data.
Karena kita harus turut menjaga persatuan Indonesia dari serangan-serangan pihak yang ingin persatuan bangsa kita hancur hanya demi kepentingan sesaat ataupun dari pihak - pihak yang mendengungkan ganti sistem Pancasila yang mengharapkan persatuan Indonesia dan kondisi bangsa rusuh sehingga mereka dengan mudah memasukkan paham yang mereka perjuangkan.
Sekali lagi, NKRI Harga Mati...Pancasila selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H