Supervision of the threat of damage and pollution of attractions is an important aspect in preserving tourism.
Danau bertipikal jernih membiru hanya beberapa lokasi di Indonesia, seperti danau Labuan Cermin di Kalimantan Timur, atau danau Kaco di taman nasional Kerinci, satu yang terbaik adalah Paisupok, Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Perjalanan menuju desa Lukpanenteng dari ibukota Banggai Kepulauan, Salakan, memakan waktu sekitar dua jam.
Love at the first sight mungkin adalah adagium tepat ketika berhadapan face to face dengan danau kaca ikon Pariwisata Banggai Kepulauan, teduh, dingin, syahdu menjadi dominan, rasa penat dan kantuk seketika lenyap ditelan kebisuan dalam birunya danau.
Danau bertipikal jernih membiru hanya beberapa lokasi di Indonesia, seperti danau Labuan Cermin di Kalimantan Timur, atau danau Kaco di taman nasional Kerinci, satu yang terbaik adalah Paisupok, Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Penasaran akan kesakralan Paisupok yang dalam arti bahasa Banggai: bahasa lokal Banggai Kepulauan berarti Air Hitam, saya pun menelusuri danau ini dengan menggunakan perahu khusus yang disediakan Kelompok Sadar Wisata desa sampai ke sayap-sayap sepinya.
Takjub karena pemandangan birunya air permukaan akan tetapi jika mencondongkan wajah ke bawah langsung berhadapan dengan dasar danau yang diperkirakan diatas 20 meter.
Segar dan jernihnya merangsang adrenalin saya untuk coba menikmati langsung pemandangan dibawah. Benar saja dengan peralatan sederhana saya bisa melihat dengan jelas dasar danau, bahkan bisa berkomunikasi melalui kode dengan anak saya dengan jarak pandang lebih dari 10 meter saking jernihnya.
Pohon-pohon yang tumbang dan formasi karang menjadi pemandangan dominan dibawah sini. Entah sudah berapa lama formasi pohon-pohon tua menghiasi danau ini.
Akan tetapi ketika ada pengunjung lain bermain-main diantara dahan pohon yang tumbang, sekelebat terlihat ada partikel-partikel banyak sekali keluar dari batang pohon yang tergoncang karena pijakan bermain-main dari pengunjung.