Sukarno terkenal untuk slogan “Inggris kita linggis, Amerika kita setrika.“ Slogan ini menjadi slogan nasionalis untuk orang Indonesia untuk menyerukan ketidaksetujuannya dengan imperialisme negara Inggris dan negara-negara barat. Sekarang ada orang yang menganggap bahwa ada imperialisme baru lewat imperialisme lingkuistik. Apa imperialisme baru ini akan menjadi ancaman untuk Bahasa Indonesia? Bahasa Indonesia sudah mulai berubah karena pengaruh bahasa Inggris dan ini bisa terlihat dalam keminggris. Apa kita perlu melawan ancaman imperialisme linguistik dari bahasa Inggris dan apa kita perlu linggis keminggris?
Sebagai orang asing yang sudah lama belajar Bahasa Indonesia, saya berpikir untuk memberi pendapat saya tentang isu keminggris. Semakin lama semakin luas bahasa keminggris yang tersebar di dalam lingkungan anak muda di Indonesia. Di televisi ada banyak acara di mana bahasa utamanya itu bahasa keminggris. Dan penyebaran bahasa Inggris sudah masuk ke dalam nama rumah makan serta menunya, papan iklan di jalan, judul buku berbahasa Indonesia dan banyak lain. Apa keminggris dan persebaran bahasa inggris di Indonesia suatu menunjukan gejala kepunahan Bahasa Indonesia?
Menurut saya, tidak masalah kalau Bahasa Indonesia meminjam kata dari bahasa asing. Bahasa Inggris punya kosakata yang jumlahnya lebih dari satu juta, dan banyak kata itu berasal dari bahasa asing, termasuk bahasa Indonesia. Kamus Oxford English Dictionary, mencatat 260 kata di dalam kamusnya yang berasal dari bahasa-bahasa Melayu seperti gong, orangutan, paddy (padi), sarong, durian dan Japan (Jepang). Bahasa Indonesia juga sudah meminjam banyak kosakata dari bahasa asing seperti Sanskerta, Belanda, Portugis, Hokkien. Misalnya dari bahasa Sanskerta, Indonesia meminjam kata desa, harga, madu dan negara. Bahasa Indonesia itu bahasa yang kaya raya karena dipengaruhi oleh bermacam-macam bahasa dari seluruh dunia, dan proses ini akan terus terjadi. Semua bahasa mengalami evolusi dan terus berkembang. Jika Bahasa Indonesia terlalu tertata oleh kelompok kecil akademisi, bahasa itu tidak akan menjadi cerminan atau refleksi bahasa sehari-hari yang digunakan oleh orang biasa. Ini mungkin salah satu alasan kenapa Bahasa Indonesia menjadi bahasa diglosia atau bahasa yang punya dua sistem untuk berbicara, salah satunya itu untuk situasi formal dan satu untuk situasi gaul. Yang baku adalah bahasa yang tertata, dan yang gaul itu bahasa yang bebas untuk mengalami evolusi alami.
Setiap tahun ada banyak bahasa yang jadi punah. Untuk tetap bertahan, bahasanya harus siap mengalami evolusi agar tidak ketinggalan zaman. Di dunia moderen, bahasa harus siap berkembang bersama dunia maya dan teknologi biar bahasanya masih relevan. Kadang-kadang ini bermaksud Bahasa Indonesia harus meminjam kosakata dari bahasa asing dan tidak selalu bisa membuat kata padanan baru untuk setiap teknologi baru. Jika semua teknologi baru menggunakan kosakata Inggris, itu bukan isu Bahasa Indonesia atau bahasa inggris, tapi masalahnya itu negara Indonesia. Maksud saya, jika teknologi baru dibikin di Indonesia, itu bisa dikasih nama Indonesia. Tapi sayangnya, teknologi baru sering berasal dari negara Amerika atau Jepang, dan itu alasan teknologi ini sering ada nama asing. Tapi jika teknologi seperti misalnya email berasal dari Indonesia, pasti itu akan diberi nama dalam Bahasa Indonesia dan nama itu akan digunakan bukan hanya oleh orang Indonesia, tapi orang-orang orang di seluruh dunia. Itu lebih baik jika waktu dan tenaga orang Indonesia digunakan untuk membangun teknologi baru daripada membuat kata baru untuk teknologi asing. Tapi ini semuanya bukan bermaksud saya tidak mendukung penggunaan kata-kata padanan, tapi saya memikirkan kata-kata padanan ini berfungsi sebagai solusi waktu pendek saja. Untuk waktu panjang, kita harus berjuang memajukan Indonesia Bersama dan kemajuan Indonesia akan memajukan Bahasa Indonesia.
Tidak ada masalah jika orang Indonesia berbicara atau menulis menggunakan bahasa Inggris, sekalipun tata bahasanya salah. Saya senang melihat orang Indonesia berminat belajar bahasa Inggris. Kalau orang ingin belajar bahasa asing, itu penting mereka mencoba pakai bahasa itu sehari-hari dan tidak ada masalah kalau mereka membuat kesalahan karena orang belajar dari kesalahannya. Jangan menghina kesalahan orangnya, tetapi beri saran dan bantuan agar mereka bisa menjadi semakin lancar. Akan tetapi, jika berminat untuk belajar Bahasa Inggris, jangan mencampur adukan dengan Bahasa lain, cukup pakai Bahasa Inggris saja. Isu keminggris lebih besar dari menggunakan kata-kata bahasa Inggris yang belum ada padanan dalam bahasa Indonesia. Isu keminggris itu tentang mengganti kata Bahasa Indonesia dengan kata dari bahasa Inggris, walaupun sudah punya kosakata yang cocok dalam Bahasa Indonesia untuk mengekspresikan pendapat itu. Keminggris itu fenomena yang pelan-pelan menyingkirkan Bahasa Indonesia dari bahasa sehari-hari. Semakin lama semakin kuat fenomena ini.
Tapi, pinjaman dari bahasa Inggris juga ada sisi positif. Sebagai orang asing yang sedang belajar Bahasa Indonesia, menurut saya, satu hal yang membuat Bahasa Indonesia lebih mudah dipelajari itu bahwa ada banyak kata serapan dari bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia. Karena bahasa Inggris sudah menjadi bahasa internasional, itu maksud hampir siapa-saja di dunia bisa belajar bahasa Indonesia dengan lebih mudah karena mereka akan sudah tahu banyak mengetahui kata dalam Bahasa Inggris, dan banyak dari kata-kata itu akan ada di dalam Bahasa Indonesia. Salah satu hal yang paling sulit tentang belajar bahasa baru itu mendapat kosakata yang cukup banyak untuk berbicara dan berkomunikasi dengan lancar. Untuk membaca buku dengan mudah, itu diperkirakan orang tersebut perlu kosakata lebih dari 8.000 kata. Oleh karena itu, orang yang sudah tahu ratusan atau ribuan kata serapan Bahasa Inggris yang ada di dalam Bahasa Indonesia, akan dapat belajar Bahasa Indonesia dengan lebih mudah dan memakan waktu lebih cepat.
Kesimpulan saya dalam esai ini adalah kita boleh menggunakan kata serapan dari bahasa asing dalam Bahasa Indonesia dan evolusi bahasa Indonesia akan terus terjadi. Bahasa Indonesia akan terus berkembang dan kata-kata gaul diciptakan oleh anak remaja dan kata serapan dari bahasa asing atau pinjaman kata dari bahasa daerah akan melanjutkan evolusi bahasa Indonesia yang sudah terjadi sejak ribuan tahun. Tapi kita juga harus menjaga bahasa Indonesia dan menjamin itu tidak disingkirkan oleh bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. Jika kita memajukan Indonesia, Bahasa Indonesia akan maju juga. Lebih banyak film, kartun, buku dan teknologi yang bermutu dibuat di Indonesia, maka Bahasa Indonesia akan jadi lebih kuat. Oleh karena itu, saya pikir itu penting untuk mendongkrak dunia literasi dan membangkitkan industri film, musik dan budaya populer Indonesia biar itu bisa bersaing di pasar lokal dan global. Sekaligus, kita butuh membangun minat rakyat untuk mendukung dan membeli buatan dan ciptaan Indonesia yang bermutu.
Saya mohon maaf jika saya membuat kesalahan dalam Bahasa Indonesianya karena Bahasa Indonesia bukan bahasa utama saya. Saya terbuka kepada saran atau koreksi dari pembaca dan saya juga berterima kasih untuk bantuannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H