Lihat ke Halaman Asli

Gajah Mengamuk di Perkebunan Rakyat

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1300809400346470334

Belasan Gajah liar yang selama ini hidup di areal hutan desa Sepintun Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi mengamuk, akibatnya sekitar ratusan hektar perkebunan karet petani rusak, bahkan dalam lima bulan terakhir belasan gajah ini juga sudah merubuhkan puluhan pondok masyarakat yang berkebun disekitar hutan tersebut, selama ini kami belum pernah merasakan hal seperti ini, gajah disini memang lumayan banyak tapi biasanya tidak pernah semarah ini, selama ini kami biasa hidupberdampingan dengan gajah, ujar Toni salah seorang warga desa Sepintun.

Menurut Toni, mengamuknya rombongan gajah ini mulai terjadi sejak berjalannya operasional PT. Alam Lestari Nusantara di hutan tersebut, PT. ALN bergerak dalam penebangan kayu di hutan ini dan sudah berlangsung selama delapan bulan, perusahaan menggunakan alat berat dalam menebang kayu, dan kayu-kayu yang ditebang rata-rata berdiameter diatas 1 meter, ketika kayu tersebut rubuh gemuruh suaranya besar sekali, mungkin ini yang membuat gajah-gajah tersebut takut dan keluar dari hutan sehingga lari masuk ke perkebunan masyarakat.

1300810134165504043

PT. Alam Lestari Nusantara mulai beraktifitas sejak mendapatkan izin dari dinas kehutanan provinsi Jambi nomor: 189.4.A/379/Kpts/dishut/2010, menyetujui izin yang dikeluarkan SK Menhut Nomor SK.95/Menhut-II/2010 tanggal 24 Februari 2010 tentang bagan kerja pemanfaatan hasil hutan kayu Hutan Tanaman Industri dalam hutan tanaman 2010 seluas 10.785 Hektar, ujar Kadis kehutanan Provinsi Jambi, saat ini perusahaan sedang tahap penebangan dan pembibitan, soal adanya gajah mengamuk dan merusak tanaman masyarakat dia belum mendengar persoalan tersebut, ujarnya ketika dikonfirmasi.

Saat ini sudah banyak sekali kayu-kayu besar yang ditebang, jika dihitung mungkin ada sekitar 20.000 kubik yang masih berbentuk kayu-kayu bulat dengan panjang 10-12 meter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline