Lihat ke Halaman Asli

Jamaludin

Guru dan Dosen

Kisah Amirah, Sehari Semalam Belajar dan Mengajari Amirah

Diperbarui: 22 Agustus 2022   15:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto dengan Amirah (Dokpri)

Teringat di sela-sela ngobrol dengan Amirah ketika kunjungan Amirah dan neneknya saat masak tauco dan rendang daging qurban di rumah di bulan Juli 2022 yang lalu, ternyata Amirah belum bisa membaca Al Qur’an dan belum juga bisa membaca Koran. Hal ini mengusik pikiran saya untuk membantu Amirah agar bisa membaca. Maka termotivasi untuk mengajak Amirah untuk tinggal sehari semalam di rumah untuk mengajarinya.

Setelah diskusi dengan anak-anak, akhirnya direncanakan untuk menjemput Amirah dengan mengontak terlebih dahulu Pak Evan Afri M.S sebagai perwakilan dari team Jumat Berbagi Sugiharjo (JBS) Deli Serdang. Setelah dipastikan kesiapan Amirah sendiri yang berangkat tanpa didampingi neneknya untuk dibawa ke rumah, maka hari Sabtu sore (20/08/22) sekitar jam 16.30 saya bersama Azam anak laki-laki saya meluncur ke Batang Kuis untuk menjemput Amirah.

Tiba di rumah Amirah sekitar jam 17.15 disambut gembira Amirah dan neneknya, nampak kegembiraan terpancar dari wajahnya dan ternyata Amirah sudah lama menunggu kedatangan kami dengan bekal tas mungil berisi pakaian dan kerupuk yang rencananya akan diberikan ke kakak Nadya anak perempuan saya.

Sebelum meluncur ke Medan, ngobrol sebentar dengan nenek Amirah ingin mengetahui perkembangan terakhir Amirah. Saya tanyakan ke beliau, “Mengapa Amirah begitu bersemangat mau pergi sendiri dan berpisah dengan nenek dalam waktu satu hari satu malam?”

Beliau menjawab, “Setelah beberapa hari meninggal ummi Heriani, bahwa Amirah sering mengigau memanggil nama Ummi dan pernah juga bermimpi dengan Ummi, pesan yang diberikan dalam mimpinya suruh menjaga diri baik-baik dan minta bantuan Abi (sebutan panggila saya ke anak-anak) bila diperlukan” 

Memang ada yang berbeda keberanian Amirah untuk berpisah sama neneknya semenjak meninggalnya alm istri saya, inilah kisah yang memotivasi Amirah untuk bisa diajak sendiri tanpa neneknya. Padahal sebelumnya bila ingin pergi dengan siapapun bahkan dengan saya sekalipun awalnya  tidak berani dan harus didampingi neneknya.

Jam 18.15 kami meluncur dari Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang, tidak berapa lama Azan Magrib berkumandang pas di persimpang jalan sebelah pom bensin. Kami pun sholat Maghrib berjamaah di Masjid Al Jihad Desa Sena, setelah selesai saya tanyakan ke Amirah ternyata dia pun ikut sholat berjamaah.

Kemudian melanjutkan perjalanan menuju Medan, sampai akhirnya tiba di rumah sekitar jam 19.20 Wib, tidak lupa Amirah menyerahkan oleh-oleh kerupuk yang diberikan kepada kak Nadya. Dengan wajah tersenyum menyambut kedatangan Amirah dan bergabung dengan kakak Nadya.

***

Pengalaman Bang Azam Menuju Lokasi Desa Sugiharjo

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline