Lihat ke Halaman Asli

Jamaludin

Guru dan Dosen

Kisah Amirah, Kontak Batin Amirah dan Neneknya Atas Meninggalnya Ummi Heriani Tanjung

Diperbarui: 21 Juli 2022   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Papan Bunga (Dokpri)

Hari Selasa yang lalu (31/05/22) merupakan hari berduka bagi kami sekeluarga, di mana istri saya bernama Heriani Tanjung meninggal dunia di  Rumah Sakit Pirngadi Medan jam 17.05 Wib.

Berawal dari penyakit deabetes yang dideritanya hampir 5 tahun terakhir, kemudian menjalar ke infeksi  paru-paru, serta gangguan syaraf  otak, menyebabkan tidak sadarkan diri selama 10 hari (2 hari di rumah, 6 hari di RS Estomihi Medan dan 2 hari RS Pirngadi Medan). 

Cukuplah ikhtiar tingkat tinggi yang bisa diberikan untuk menyembuhkan penyakitnya, sampai akhirnya beliau menghembuskan nafas terakhir dengan tenang di Rumah Sakit Pirngadi Medan.

Setelah diInformasikan baik melalui handphone, toa masjid, dan penyampaian dari mulut ke mulut,  kemudian kabar meninggalnya istri menyebar baik ke keluarga, tetangga sekitar rumah dan di luar daerah.

Petugas MPS (Majelis Pelayanan Sosial) Masjid Taqwa Muhammadiyah Tanah Tinggi bekerja cepat mendirikan tenda, menyediakan kursi dan perlengkapan mandi untuk jenazah. Malam hari pelayat sudah mulai berdatangan, dan sebagian kembali agak malam dan akan dilanjutkan keesokan harinya.

Hasil diskusi keluarga dengan petugas MPS, bahwa almarhumah akan dikebumikan di hari  Rabu (01/06/22) setelah sholat Zuhur dan akan dikuburkan di pemakaman umum di Pasar V Tembung Kab. Deli Serdang Sumatera Utara.

Keesokan harinya, satu-persatu pelayat mulai berdatangan, pelayat keluar masuk saling bergantian ingin melihat untuk terakhir kalinya. Tetangga, keluarga dekat juga keluarga jauh, teman guru alm Heriani , wali murid, dan banyak juga siswa yang hadir melayat.

Kontribusi  ibu-ibu Aisyiyah Masjid Taqwa Muhammadiyah dalam menyediakan makanan untuk ahli musibah serta pengurusan pemandian dan mengkafani jenazah juga sudah disiapkan.

Sekitar jam 10.05 Wib petugas memandikan dari ibu-ibu Aisyiyah sudah bersiap untuk melaksanakan proses fardhu kifayah memandikan kemudian mengkafaninya. Sebelum kafan ditutup, keluarga dekat satu-persatu dipersilahkan untuk melihat wajah almarhumah untuk terakhir kalinya.

Sebelum di bawa ke masjid untuk disholatkan, dilakukan prosesi terakhir melepas almarhumah, ada kata sambutan dari ahli musibah yang diwakili oleh Bapak Jamaludin, kemudian dari Ketua PRM Tanah Tinggi Bapak Abror dan tokoh masyarakat oleh Ust. Abdullah Sani Nasution.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline