Lihat ke Halaman Asli

Jamaludin

Guru dan Dosen

Memaksimalkan Ibadah Ramadhan dan Aktivitas di Rumah, Saat Pandemi Covid-19

Diperbarui: 28 April 2021   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ibadah dan aktivitas di rumah (Dok madrasahdigital.co)

Tidak diperkirakan sebelumnya,  ternyata pandemi Covid-19 sudah mewabah lebih dari 1 tahun. Bahkan Ramadhan tahun ini merupakan kali kedua dalam masa pandemi Covid-19. Sama seperti tahun lalu, untuk mencegah penyebaran virus tersebut, pemerintah melalui menteri Agama memberlakukan pembatasan dalam beribadah dan menekankan untuk beribadah di rumah saja,

Bagi seorang muslim tentunya pembatasan ini tidak melemahkan motivasi untuk melakukan ibadah dan aktivitas dalam mengisi Ramadhan, bahkan kita bisa melakukan amalan-amalan yang dilakukan secara sendiri  (ibadah fardiyah).

Alangkah sayangnya Ramadhan yang penuh berkah berlalu begitu saja tanpa amalan atau kegiatan karena keterbatasan akibat virus Covid-19. Kita harus mempunyai target amalan baik amalan agama (diniyah) dan aktivitas dunia sehingga kita bisa maksimal dalam mengisi Ramadhan di tahun ini.

***

Nampaknya saat ini, dunia khususnya di India menghadapi tantangan baru mengenai penyebaran varian baru Covid-19. Apalagi kabar terbaru terjadi lonjakan di India yang dikenal dengan gelombang tsunami Covid-19 yang menyebabkan tingginya yang terpapar dan tingginya tingkat kematian di sana. Bahkan Rumah sakit di India sudah sangat kewalahan merawat pasien Covid-19.

Seperti dilansir dari suara.com Selasa (27/4/2021), bahwa Dr Shaarang Sachdev dari rumah sakit khusus super perawatan kesehatan Aakash berkata: "Situasinya kritis sekarang. Pandemi ini adalah yang terburuk yang pernah kami lihat hingga sekarang. Dua minggu kedepan akan menjadi neraka bagi kami,"

Mengutip detik.com bahwa, kasus harian virus Corona di India terus mencatat rekor tertinggi di dunia. Dengan penambahan kasus yang bisa lebih dari tiga ratus ribu setiap hari, mayat-mayat bergelimpangan karena orang-orang tidak bisa mendapat perawatan yang dibutuhkan akibat rumah sakit penuh.

Yang lebih ironis lagi, menurut Menkes ada 10 orang di Indonesia terinfeksi Covid-19 dari mutasi virus yang ditemukan di India.

Seperti dilansir dari kompas.com Senin (26/4/2021), bahwa Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, "Soal mutasi virus baru yang menyebabkan kasus di India meningkat, bahwa virus itu juga sudah masuk di Indonesia. Ada 10 orang yang sudah terkena virus tersebut”.

Untuk mencegah meluasnya varian baru Virus yang berasal dari India, maka sudah selayaknya kita bisa mencegahnya khususnya pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan sebaiknya dilakukan di rumah saja.

Memaksimalkan Ibadah Fardiyah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline