Lihat ke Halaman Asli

MUHAMAD JAMALUDIN

muhamad jamaludin

Puisi | Ayah

Diperbarui: 17 Mei 2020   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(daku yang kehilangan, menemukan jejakmu lewat lisan dan tulisan. Biar bait ini, mendunia, dibaca oleh jutaan mata, dan sampai padamu yang membisu dibalik nisan jauh diperantauan)

Ketika kecil dulu. 

Aku tak begitu mengenalmu.

Sekilas ku tatap dalam potret di dinding gubuk. 

Dirimu terlihat tampan .

Kudengar dari ibu "itu adalah ayah".

Selebihnya dirimu ayah, hanya elusan bayangan.

Yang senantiasa mendongengiku kala malam.

Membantuku merangkai mimpi indah. 

Membangunkanku dari keterlelapan. 

Kucoba telusuri jejak langkahmu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline