(daku yang kehilangan, menemukan jejakmu lewat lisan dan tulisan. Biar bait ini, mendunia, dibaca oleh jutaan mata, dan sampai padamu yang membisu dibalik nisan jauh diperantauan)
Ketika kecil dulu.
Aku tak begitu mengenalmu.
Sekilas ku tatap dalam potret di dinding gubuk.
Dirimu terlihat tampan .
Kudengar dari ibu "itu adalah ayah".
Selebihnya dirimu ayah, hanya elusan bayangan.
Yang senantiasa mendongengiku kala malam.
Membantuku merangkai mimpi indah.
Membangunkanku dari keterlelapan.
Kucoba telusuri jejak langkahmu.