Lihat ke Halaman Asli

Merencanakan Kebahagiaan

Diperbarui: 24 Oktober 2016   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto Kevin Latumeilissa (https://www.flickr.com/photos/kevinlatumaelissa1908/8267438180)

“Orang yang beruntung ialah dia yang hari esoknya lebih baik dibandingkan hari ini”, tutur Rasulullah SAW kepada sahabat – sahabatnya. Nasihat tersebut sering kita dengar, saking seringnya sehingga kita mudah menjadikan kalimah ini sebagai angin lalu. Kita lupa ada makna yang sangat berharga terkandung didalamnya, salah satunya dorongan agar kita senantiasa bersemangat menghadapi hari esok, bagaimanapun keadaan kita hari ini.

Kata beruntung pada nasihat tersebut saya artikan dengan bahagia. Melalui Seminar maupun buku – buku motivasi kita akan mendapat kesimpulan bahwa kebahagiaan dapat kita ciptakan sendiri. Lalu, jika kebahagiaan dapat diciptakan bukankah kebahagiaan dapat direncanakan? Kebahagiaan dapat diartikan berbeda oleh setiap orang. Bagi saya kebahagiaan adalah hadiah dari Tuhan saat kita menjalani hidup di jalur yang baik dan benar.

Adanya perencanaan dalam hidup akan memudahkan kita melakukan evaluasi tiap capaian hidup dan terus melakukan perbaikan diri. Merencanakan apa yang akan kita lakukan hari esok, menargetkan apa yang akan kita dapatkan dan apa yang akan kita berikan pada lingkungan sekitar kita merupakan salah satu jalan merencanakan kebahagiaan tersebut.

Perencanaan dalam kehidupan, hendaklah tidak terpaku pada hal – hal yang berbau materi, namun mencangkup semua kebutuhan dasar sebagai manusia seperti kebutuhan jasmani dan ruhani, serta tidak hanya tertuju pada kebutuhan pribadi atau keluarga sendiri, namun juga merencanakan sumbangsih yang akan kita berikan untuk membantu mengatasi permasalahan di masyarakat, seperti kemiskinan, pendidikan dan lain – lain.

Ada beberapa hal yang sebaiknya kita perhatikan dalam perencanaan diantaranya adalah perencanaan harus dilandasi ilmu, dijalankan secara konsisten, dan adanya evaluasi..

Merencanakan dengan ilmu

Banyaknya ilmu atau kefahaman akan hal yang akan kita tuju akan menentukan kualitas perencanaan yang kita buat. Maka dalam membuat perencanaan hidup kita harus memahami betul apa yang ingin kita capai, dengan demikian kita akan terhindar dari hal – hal yang tidak baik ataupun salah dalam perencaan. Seperti terlalu tinggi menetapkan target sehingga yang terjadi bukan memotivasi tapi membebani diri sendiri, salah membuat rencana prioritas pengeluaran dana sehingga membuat keuangan diri atau keluarga menjadi tidak sehat, contoh lainnya salah merencakan pendidikan untuk anak sehingga perkembangan anak tidak maksimal.

Perancanaan yang dilandasi dengan ilmu dapat mengarahkan kita untuk memilih instrumen – instrumen yang tepat dalam mencapai target hidup dan tidak tergesa – gesa. Seperti memilih jenis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan atau dengan visi hidup. Orang yang memiliki visi untuk mengabdi kepada masyarakat tentu akan memilih program maupun perusahaan asuransi yang tidak hanya profit oriented tapi memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi. Memilih jenis – jenis pembiayaan yang sesuai dengan kemampuan, misal pembiayaan rumah dan kendaraan serta instrumen – instrumen lainnya. Adanya pemahaman juga akan membuat kita mudah memilih investasi aman untuk masa depan.

Mengingat pentingnya pengetahuan dalam perencanaan, maka senantiasa kita harus terus menimba ilmu. Belajar berbagai hal yang kita butuhkan dalam hidup ini. Belajar tentang mendidik anak dengan benar, belajar mengatur kas keuangan pribadi maupun keluarga yang sehat, belajar agama agar hal – hal yang kita rencanakan tidak bertentangan dengan nilai - nilai yang kita yakini, dan lain sebagainya.

Konsisten melaksanakan Perencanaan

Disiplin melaksanakan apa yang telah direncanakan seringkali sulit dilakukan, terutama jika kita menghadapi kejadian diluar dugaan. Namun demikian apa yang kita rencanakan itu tetap harus diupayakan agar perencanaan dapat berjalan dengan baik. Kejadian diluar dugaan dapat saja menunda hal yang telah kita rencanakan jika mengabaikan kejadian tersebut akan mendatangkan keburukan baik bagi diri kita maupun orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline