Hari ini, bersejarah buat demokrasi di Indonesia. Belajar dari pertentangan kemudian bersatu membangun dukungan. Tanpa pandang Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan semua lebur jadi bersama di sini. Bersama sejumlah musisi Indonesia yang menggelar konser bertajuk 'Konser Gue 2' yang ditujukan merayakan demokrasi, sekaligus sebagai bentuk dukungan untuk pasangan calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Hidayat.
"Acaranya gabungan pertunjukan band, solois, video testimoni pendukung Basuki-Djarot. Pembacaan puisi," ujar Jay Subiakto saat konferensi pers di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. “Nantinya, itu akan diakhiri dengan kemunculan Ahok-Djarot di panggung dan mengemukakan apa yang akan mereka lakukan lima tahun ke depan,", lanjutnya.
Selain Slank, Konser Gue 2 juga akan dihadiri sejumlah pelaku seni lainnya. Di antaranya, Once, Kikan, Tompi, Shandi Sondoro, Shanty, Krisdayanti, Dira Sugandi, PMR, Project Pop, Oppie Andaresta, Gita Gutawa, Marcello Tahitoe, Steven Jam, Ernest Prakasa, Desta, Indy Barends, Arie Dagienkz, dan lainnya.
Mereka (musisi dan pelaku seni tanah air) mengonfirmasi akan tampil dalam pertunjukan musik bertajuk Konser Gue 2. Menariknya, mereka membuat pengakuan bahwa mereka tidak menerima upah 'ngamen' sama sekali.
"Tidak ada satu pun penampil dan pekerja seni di bayar dalam acara ini. Kecuali crew untuk stage manager. Semua sewa untuk acara ini, memberikan harga spesial," tegas Jay Subiakto.
Bimo Setiawan Almachzumi atau Bimbim sebagai drummer Slank juga menegaskan pernyataan serupa. Menurutnya, Slank rela mendukung acara ini karena kepercayaan kepada Ahok sebagai pemimpin yang baik. "Menurut kita Ahok, jujur, bersih, berani dan tidak korupsi," ucapnya.
Lebih menarik lagi soal Slank, pernyataan sikapnya mendukung Paslon Nomor 2 tidak serta merta membuat mereka egois pada penggemar setianya. "Dukung Ahok-Djarot itu sikap Slank, tapi kami hargai perbedaan. Slankers bebas mau pilih nomor berapa," ujar Bimbim
Dari hal ini saya bisa memeperluas pandangan saya tentang Indonesia, demokrasi, dan perbedaan. Bahwa sesungguhnya begitu indah perbedaan tanpa perlu diperkeruh dengan amarah dan permusuhan. Kita dapat dan mampu berbaur bahkan melebur dalam wadah yang kita sebut INDONESIA.
Salam kompasianer
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H