Kredit suatu istilah yang tidak asing ditelinga kita, dengar istilah ini teringat akan kewajiban yang harus ditunaikan. Kredit bukan istilah baru yang mengisi pada platform financial kita. menjadi tabu hampir semua kalangan masyarakat saat ini. menjadi solusi awal dalam mengatasi masalah baik berupa kebutuhan maupun mewujudkan keinginan penggunanya. terkadang kebanyak masyarakat harus rela kredit untuk mewujudkan impiannya.
yang menjadi pertanyaan apakah kredit menjadi solusi atas masalah yang dialami?
nah, pastinya masalah bisa teratasi bila ada solusi. tidak ada masalah tanpa ada solusi. termasuk dalam memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. yang merupakan kebutuhan dan keinginan semua memiliki opportunity cost dan beberapa ekspenses artinya perlu pengorbanan dalam pemenuhannya. nasabah dalam hal ini sebagai debitur istilah yang digunakan dalam literasi perbankan. atau sederhananya adalah peminjam untuk mewujudkan kebutuhan akan melakukan usaha yakni dengan mengajukan pinjaman yang kita kenal dengan kredit.
Kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan dari pihak pemberi/ penyedia pinjaman kepada penerima pinjaman (debitur/ nasabah). Kredit dipercaya sebagai solusi karena dengan kredit debitur bisa mewujudkan atas kepemilikan nilai manfaat dari suatu aset atau Product financial.
Nasabah dapat mewujudkan keinginan memiliki rumah dengan Kredit kepemilikan Rumah (KPR) dengan nominal angsuran dan tenornya, keinginan memiliki Mobil dengan mengajukan kredit kepemilikan mobil, Kebutuhan uang tunai bisa mengajukan kepihak bank atau lembaga keuangan (Financing). maka dalam hal ini kredit sebagai solusi atas masalah masyarakat saat ini. dari yang sebelumnya tidak memiliki aset rumah, property dan kendaraan bisa terwujud dengan kredit.
Dewasa ini kalau tidak kredit tidak punya apa-apa. setuju tidak dengan pernyataan ini ? ada yang setuju dan ada yang tidak ! yang setuju mungkin mengalami proses dan menjalankan kredit sehingga memiliki manfaat atas kredit tersebut. bagi yang tidak setuju dimungkinkan mempunyai optional lainnya bahwa kredit bukan solusi utama untuk memiliki aset dan pembiayaan.
perihal setuju dan tidaknya kembali lagi kepada personal masing-masing sehingga tidak mempersalahkan hal tersebut. mempunyai saving , penghasilan dan hidup berkecukupan merupakan variabel menghindari kredit. bukan berarti kredit tidak perlu atau tidak dibutuhkan. karena dari sisi kemampuan dianggap kredit bukan solusi "kalau mampu beli cash kenapa harus Credit" !!!!
Kredit sebagai solusi bagi pengguna kredit yang bisa mewujudkan impian dan kebutuhan kreditnya. bagi yang mempunyai pandangan kredit bukan solusi atas masalah karena kemampuan secara financial sudah cukup sehingga tidak perlu melakukan kredit.
kredit dalam pardigma bukan suatu hal yang dilarang, selagi memenuhi unsur kesepakatan atas perjanjian, memberikan nilai manfaat bagi debiturnya, dan tidak ada unsur kecurangan atau merugikan baik pihak pemberi atau penerima kredit bisa dijalankan sebagai salah satu solusi mengatasi masalah ekonomi masyarakat. tapi ingat kewajiban kredit ditunaikan dengan sebaik-baiknya agar kepercayaan yang dibangun tetap terjaga sampai tuntasnya masa periode yang disepakati.
(Jamaluddin)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H