Lihat ke Halaman Asli

JAMALUDDIN

Bukan Siapa-Siapa Hanya Manusia Biasa

Kakek, Demi Menyambung Hidup

Diperbarui: 9 Agustus 2023   16:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokpri kakek Pejuangku

Weekend, dihari Minggu siang pukul 13. 30 Wib dipelataran Trotoar Masjid Didaerah Citra Raya Tangerang. Fenomena agak beda dari yang sebelumnya bisa berjumpa dengan kakek yang menurut saya seorang pejuang nafkah keluarga.

Kakek ini bernama Salahudin usia sekitar 67 Tahun yang keseharinya menjajaki area kawasan komersial didaerah Citra Raya. dari pagi hingga sore. Apa keseharian nya adalah mencari sampah botol minuman bekas disepanjang jalan dari pagi jam 05.00 wib S/d 16.00 wib.  

Kakek yang tak kenal lelah ini dengan keseharian berkeliling, hal ini dilakukan semata-mata untuk menopang kehidupan keluarganya, menyambung hidup. "Bagaimana mungkin, saya mau minta kesiapa nak? disisi lain pun saya kalau dirumah tidak bisa menafkahi keluarga dan anak anak saya." pungkas kakek ketika ngobrol dengan saya.

Buat makan saja saya perlu melakukan hal ini nak, sudah menjadi profesi saya setiap hari. tidak kenal waktu teriknya siang, hujan sudah menjadi sahabat saya keseharian. saya senang dengan hal ini nak, sambil kerut wajah beliau tersenyum kepada saya.

Kakek sudah sudah berapa lama menekuni pekerjaan ini ? perbincangan saya kepada  kakek sambil meneguk kopi panas yang saya pesan belum lama, kakek menjawab  " saya kurang lebih 15 tahun nak" ini saya tekuni selain menafkahi juga sebagai aktivitas saya sehari mencari keringat dan supaya sehat nak kalau saya tidak gerak saya malah sakit dan lain sebagainya" imbuh kakek dengan sipuan senjumana ke saya tanda akrab senang mengobrol.

Spontan, kakek teriak nak gelas plastik bekas kopinya jangan dibuang buat saya saja, saya kumpulkan didalam karung (wadah sampah) saya ini. saya pun terkejut mengambil kembali bekas tersebut dari tempat sampah dan memberikan kepada kakek., hal yang memang tidak saya sangka bahwa sebegitu bernilai nya 1 gelas plastik kotor bermanfaat bagi kakek ini.

Disela-sela mengakhiri perbincangan dengan kakek. kakek sehat selalu ya, semoga kakek diberikan kelancaran dalam mencari rezekinya..aamiin kakek pun mengangguk dan tersenyum tanda terima kasih dalam perbincangan kami terakhir. 

Nah, dari fenomena ini hal penting dan takjub yang bisa kita ambil saudara kompasianer dimanapun berada. dalam hal usia seorang kakek tidak mengenal lelah dalam mencari rezeki untuk menafkahi dan menyambung hidupnya. selayaknya kita yang masih muda dan segar bugar semestinya bisa ambil hikmah ini tidak menyia-nyiakan waktu kita berbuat kebaikan kepada siapapun.

dari profesi apapun, jenis pekerjaan apapun kita tidak boleh pilah dan memilah selagi halal dan memberikan manfaat tidak merugikan orang lain, kakek yang sudah selayaknya istirahat dirumah berkumpul dengan keluarganya masih semangat mengupulkan sampah. kita tahu sendiri bahwa sampah kita nilai kumuh, kotor dan bau. kakek tidak gengsi ataupun malu, niat kakek  mengambil sampah saya lakukan asalkan bisa menyambung hidup dan menafkahi keluarga saya. 

Salut buat kakek, masih banyak kisah inspiratif bagi kita semua yang bisa menjadi kiat sukses spirit kita dibalik kesusahan kita masih ada yang lebih susah dan perlu uluran bantuan sesama.

Salam inspirative..

(Jamaluddin) 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline