Lihat ke Halaman Asli

Kisah Haru Tiga Wanita Lhokseumawe Temui Nek Tu di Banda Aceh

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14114677751030181246

BANDA ACEH - Ridwan Abu Bakar, Anggota DPRA terpilih merasa sedih ketika bertemu dengan tiga orang perempuan asal Kota Lhokseumawe pada Rabu (10/09/2014) lalu di Banda Aceh. Tiga orang yang dimaksud adalah Harfani (50), Ainsyah (52) dan satu lagi Qrahayati anak perempuan yang masih kecil berusia 11 tahun. Ketiganya sengaja datang dari Lhokseumawe hendak menjumpai Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf, namun tidak bertemu saat itu sehingga mereka mendatangi rumah Ridwan Abu Bakar atau dikenal Nek Tu.

Setibanya di Kota Banda Aceh, dua wanita tua dan satu anak kecil ini memilih tempat tidur di Mesjid raya Baiturrahman Banda Aceh selama tiga malam. Ketiganya masing-masing berasal dari Kampung Pusong Lama, Pajak Impres, Kota Lhokseumawe. Niat hati ingin bertemu Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf gagal saat itu. Akhirnya pada hari ke lima mereka terpaksa harus mengelilingi kota tersebut dengan jalan kaki hingga tiba di komplek perumahan anggota DPR Aceh, di Ule Kareng.

Tiba dikomplek perumahan DPRA, wanita renta itu menemui salah seorang dilokasi komplek dan menanyakan dimana keberadaan rumah Nektu (nama samaran, nama aslinya Ridwan Abu Bakar). Karena merasa iba, ketiganya pun dipersilahkan memasuki halaman rumah sosok dewan yang berhati nurai itu.

Nek Tu merupakan sala seorang Dewan yang tidak memilih kasih untuk menghadapi seseorang, sehingga pada waktu itu dirinya langsung menyambut tiga orang tamu dan dipersilahkan duduk. Ketiga wanita ini belum mengenal persis sosok Nek Tu, hanya mendengar namanya saja, sehingga ketika berhadapan dengannya mereka juga masih menanyakan yang mana itu Nek Tu.

"Ada perlu apa dengan Nek Tu," tanya dewan terpilih dari Partai Aceh (PA) ini. Sambil tersenyum, Nek Tu mencoba memahami nasib wanita tersebut selanjutnya memperkenalkan dirinya. Sekitar satu jam berbincang dengan Nek Tu yang juga ditemani oleh dua orang mahasiswa, kemudian Ainsyah dan Harfani meminta mohon untuk dibantu sebungkus nasi karena wanita-wanita ini tidak mempersiapkan bekal perjalanan.

Rasa sedih yang begitu mendalam membuat Nek Tu merasa kasihan ketika mendengar keluhan itu. Dengan bantuan sealakadar, Nek Tu membantu tiga wanita ini agar bisa bertahan di Banda Aceh. (02/Lestari)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline