Lihat ke Halaman Asli

Jamaluddin Rahmat

Guru SD Dedikatif Tingkat Nasional 2023

Uang Baru dan Gerakan Nasional Non Tunai

Diperbarui: 20 Desember 2016   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Caesar Gunawan selaku host sedang memberikan pertanyaan kepada para narasumber. Foto: Dokpri.

Selasa, 1 November 2016 saya berkesempatan untuk mengikuti acara Bank Indonesia Goes to Campus 2016 yang diadakan di Gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin. Tujuan dari acara ini adalah sosialisasi mengenai gerakan nasional non tunai (GNNT). 

GNNT sendiri merupakan sebuah upaya yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non tunai, sehingga berangsur-angsur terbentuk suatu komunitas atau masyarakat yang lebih menggunakan instrumen non tunai (Less Cash Society/LCS) khususnya dalam melakukan transaksi atas kegiatan ekonominya.

Pada acara ini saya sendiri tidak terlalu memperhatikan apa-apa saja yang disampaikan oleh beberapa narasumber. Saya hanya mencatat beberapa bagian yang saya anggap penting saja. 

Kenapa harus menggunakan non tunai?

Sebenarnya ada beberapa poin yang disampaikan oleh narasumber, tapi yang saya ingat betul ialah masalah keamanan. Dengan menggunakan transaksi non tunai, kita tak perlu membawa uang tunai untuk melakukan sebuah transaksi. Cukup sederhana dan memang dewasa ini transaksi non tunai sudah sering kita lakukan. 

Perlu bukti? Pernah belanja online tidak?

Apa saja alat pembayaran non tunai? 

Setidaknya yang sering kita pakai adalah kartu debit (kartu ATM) dan kartu kredit. Ternyata, setelah saya mengikuti acara ini ada banyak sekali alat-alat pembayaran non tunai. Ada yang menggunakan nomor HP sebagai pengganti rekening yang dapat di top up sampai gelang yang cukup disentuhkan saja pada alat pembayaran maka transaksi keuangan sudah dapat dilakukan.

Gila... Teknologi memang gila...

Apakah diharuskan menggunakan transaksi non tunai?

Tidak... Suka-suka saja. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline