Lihat ke Halaman Asli

Ridwan

Penulis

PC PMII Pontianak Raya Kembali Gelar Kopdar Milenial Part 2

Diperbarui: 3 Juli 2024   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PC PMII Pontianak Raya sukses gelar kopdar milenial part 2 dengan tema "Toleransi di Kota Pontianak apakah sebatas Slogan?"

PC PMII Pontianak Raya sukses gelar kopdar milenial part 2 dengan tema "Toleransi di Kota Pontianak apakah sebatas Slogan?". Dalam kegiatan tersebut turut hadir organisasi kepemudaan (Cipayung Kota Pontianak).

Kopdar part 2 dilaksanakan di Aming Coffe Podomoro pada, Rabu (03/072024). Dengan menghadirkan Sultan Syarif Malvin Alkadrie Sultan Pontianak IX, Krissusandi Gunui Direktur Institut Dayakologi Kalbar Babby Nailufa Tappi Ketua Komisi IV DPRD Kota Pontianak.

Husni Kurniawan selaku ketua Cabang Pmii Pontianak Raya mengungkapkan bahwasanya kopdar milenial Pert ke 2 ini berlangsung setelah antusias kopdar milenial ke 1 yang sangat luar biasa.

"Kami dari pengurus cabang Pmii Pontianak Raya bersepakat untuk terus melanjutkan kopdar milenial yang insya allah di setiap bulannya akan kami laksanakan. Dengan membahas terkait toleransi di kalimantan barat khusunya di kota pontianak,"ujar Husni Kurniawan.

Krissusandi Gunui Direktur Institut Dayakologi Kalbar menyampaikan terkait sudat pandang toleransi antar suku di kota pontianak, yang meliputi suku, dayak, melayu, bugis, madura, jawa, dan suku lainya.

"ia juga menyampaikan kehidupan toleransi sebenarnya sudah terlaksana di kehidupan di kalimantan barat, mereka saling menghormati satu sama lain. Oleh karena itu kehidupan bertoleransi jangan sampai ada sangkut pautnya dengan politik,"ungkap Krissusandi Gunui Direktur Institut Dayakologi Kalbar.

Sultan Syarif Malvin Alkadrie Sultan Pontianak IX menyampaikan tentang sudut pandang toleransi antar agama di kota pontianak.

"ia mengungkapkan toleransi ber-agama di kota pontianak sangatlah erat yang mana kita ketahui kegiatan agama baik, islam, kristen, konghucu, budha. Mereka melaksanakan kegiatan beragama dengan tenang dan nyaman tidak ada gangguan dari agama yang lain. Oleh karena itu kita harus mepertahankan toleransi beragama di kota pontianak ini sehingga kota pontianak menjadi kota toleransi. Yang di contoh oleh kota-kota yang ada di Indonesia,"kata Sultan Syarif Malvin Alkadrie Sultan Pontianak IX.

Babby Nailufa Tappi Ketua Komisi IV DPRD Kota Pontianak menyampaikan apakah toleransi di kota pontianak hanya sebatas slogan?.

"ia menyampaikan toleransi tidak hanya sebatas suku, tidak hanya sebatas agama, tapi bagaiman antara laki-laki dan perempuan juga toleransi sehingga tidak ada diskriminasi yang ada di masyarakat, kaya dan miski juga toleransi. Jadi perbedaan-perbedaan seperti itu di pontianak. Alhamdulillah, kalau ditanya apakah ada regulasi terkait toleransi yang ada di pontianak tidak ada. Karna tidak masalah,"tutur Babby Nailufa Tappi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline