Lihat ke Halaman Asli

Jamaaluddin

Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Tips Formasi Jamaah Saat Thawaf Agar Tidak Terpisah

Diperbarui: 19 Februari 2024   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaksanaan Penyusunan Formasi Jamaah Saat Thawaf/dokpri

Dalam memenuhi panggilan ibadah Haji maupun Umrah, jamaah diwajibkan untuk melakukan thawaf, yaitu mengelilingi Ka'bah di Masjidil Haram. Mengingat jumlah jamaah yang sangat besar dari seluruh dunia, seringkali diperlukan strategi khusus agar jamaah dapat tetap bersama tanpa ada yang terpisah selama proses thawaf. Salah satu metode formasi yang kini mulai diterapkan adalah formasi khusus yang dirancang untuk menjaga keutuhan jamaah.


“Metode formasi ini telah diterapkan oleh pembimbing KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah) Jabal Nur Sidoarjo. Baik dalam pelaksanaan umroh ataupun pelaksanaan Haji. Begitu pula untuk 145 jamaah haji yang akan berangkat tahun ini 2024M/1445H. Formasi ini dirancang dengan memperhatikan komposisi jamaah yang terdiri dari berbagai latar belakang dan kebutuhan”, Jelas Dr. Ir. H. Jamaaluddin, MM. sebagai Sekretaris KBIHU Jabal Nur.

Susunan formasi ini pada baris pertama, diitempati oleh bapak-bapak yang tidak bersama istri. Posisi ini dipilih karena dianggap lebih kuat dalam menghadapi kerumunan dan bisa menjadi 'pelindung' bagi barisan di belakangnya. Dengan posisi depan dan luar yang ditempati oleh bapak-bapak, maka jamaah bisa lebih terlindungi dari desakan kerumunan yang terkadang tidak terhindarkan Sedangkan barisan kedua terdiri dari suami-istri-ibu yang berangkat sendiri-istri-suami (Dapat dilihat sebagaimana pada foto). Formasi ini didesain sedemikian rupa agar Jamaah KBIHU Jabal Nur per rombongan tetap utuh.

Susunan Formasi Khusus Jamaah Dalam Thawaf/dokpri

Dengan posisi depan dan luar yang ditempati oleh bapak-bapak, diharapkan jamaah bisa lebih terlindungi dari desakan kerumunan yang terkadang tidak terhindarkan. Penerapan formasi ini telah menunjukkan hasil yang positif. Jamaah merasa lebih nyaman dan aman selama melakukan thawaf karena tidak khawatir terpisah dari kelompok. Selain itu, metode ini juga mempermudah koordinasi dan komunikasi antar jamaah, sehingga meminimalisir kemungkinan kehilangan anggota kelompok di tengah kerumunan yang padat.

Pengarahan Dalam Penyusunan Strategi Thawaf/dokpri

“Kesuksesan formasi ini tidak lepas dari peran aktif pembimbing KBIHU dalam memberikan bimbingan dan koordinasi yang baik. Sebelum berangkat, jamaah diberikan pemahaman dan latihan tentang bagaimana formasi ini akan diterapkan. Hal ini penting untuk memastikan semua jamaah memahami posisi dan tugasnya dalam formasi tersebut” pungkas Jamaaluddin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline