Jika bercerita tentang keindahan Raja Ampat di Papua Barat tentu tak pernah habis dengan seribu kata. Keindahan alam yang sangat memukau menjadikan tempat ini impian bagi para traveler. Sebut saja Piaynemo, gugusan batuan karang menjulang dengan tumbuhan hijau dan lautan berwarna biru cerah membuat enggan pulang. Namun, tak hanya Piayemo yang kini menjadi idola para traveler, yakni Telaga Bintang.
Terik matahari siang itu tak menyurutkan semangat mengeksplorasi Raja Ampat. Setelah puas menikmati Piaynemo, kapal kecil yang dinahkodai Kapten Kornel berputar sedikit mengarah ke suatu tempat yang aku tidak tahu sebelumnya.
Suara motor diburitan kapal mulai menghilang, pertanda kami sudah sampai tujuan. Dermaga kecil dengan kayu menyambut tali kapal untuk bersandar.
Tanpa pikir panjang aku segera turun menapaki dermaga yang terlihat kering, mungkin sedikit saja orang yang berkujung kesini. Kapten rupanya membaca raut wajahku yang sedikit bingung.
"Kita senorkeling disini?" tanyaku dan hanya dijawab senyuman bibir merah oleh karena buah pinang yang dia kunyah sepanjang perjalanan.
"Minuman masih kah?" tanya Kapten yang membuatku makin kesal karena bingung hendak dibawa kemana. "Su ko naik saja, hati-hati e", arahannya sembari menunjuk batuan karang yang disemen bagian atasnya.
Baru sadar aku harus menaiki karang itu. Ahh, nafas belum juga tertata dari tangga Piaynemo yang menguras keringat, masih harus naik lagi. Dan ini lebih parah. Tanpa anak tangga, hanya batuan karang yang disemen agar tidak terlalu runcing menusuk kaki.
Dua buah kamera yang kubawa nampaknya sedikit menyulitkan langkahku. beberapa kali kameraku terbentur karang yang menganga runcing. Tidak cukup fisik yang kuat untuk menapaki jalan diatas karang ini, nyali sangat dibutuhkan.
Demi apa aku harus menaiki bukit karang ini. Rasa letih dan haus membuat sedikit putus asa. Namun hati kecilku yakin, Kapten Kornel selalu menunjukkan tempat-tempat eksotis di Raja Ampat.
Selangkah kaki naik, aku terhenyak. Pemandangan lautan berbentuk bintang dengan dinding-dinding karang yang membentuknya membuat saya benar-benar terkesima. Bukan kamera yang segera kuarahkan ke titik indah itu, namun seteguk air mineral lebih aku butuhkan.
Terik matahari dari atas bukit ini sungguh membakar kulit, namun keindahan alam dari atas itu mampu menghapus semua lelah dan panas. Terbayar lebih perjalanan sulit tadi oleh pemandangan ini.