Desa wisata Gamplong berada di pedukuhan Gamplong, Desa Sumber Rahayu, kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Desa wisata di ujung barat daya kabupaten Sleman ini berbatasan langsung dengan kabupaten Kulon Progo dan Bantul. Disamping keunikan perajin tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) kita bisa menikmati pasar tradisional yang hanya berlangsung di hari pasaran Pon dan Kliwon di penanggalan Jawa, itupun hanya berlangsung dari pukul 6-10 pagi. Berbagai makanan tradisional seperti Jenang legi, bubur ndeso dan jajanan pasar bisa kita temukan disini.
Selain terkenal dengan kerajinan tenun ATBM-nya, warga desa Gamplong ini memiliki kreatifitas tinggi dalam mengolah berbagai kerajinan berbahan baku alam seperti enceng gondok, lidi, mendong, akar wangi dan pasir putih. Produk jadi seperti tas, alas meja, pigura, kain tenun lurik dan berbagai hiasan dinding telah mereka hasilkan, bahkan beberapa diantaranya sudah di ekspor ke berbagai negara.
Sebut saja di salah satu perajin tas Wida's Collection, deretan tas warna-warni berbahan alam dengan berbagai model menghiasi sudut ruang pamer produk mereka. Produk ini siap dipasarkan ke berbagai negara di Eropa dan juga di Canada. Bahan baku alami seperti serat agel, enceng gondok, lidi dan akar wangi ini cukup mudah didapat, disuplai dari Rawa Pening untuk enceng gondok dan lidi dari Ciamis dan Pangandaran, namun jika sedang ada tren khusus dengan permintaan pasar yang tinggi terkadang pengadaan bahan baku menjadi lebih susah karena banyak diburu oleh para perajin lain, harga pun menjadi lebih mahal.
"Ini model tas terbaru, permintaan bulan ini sangat tinggi karena diminati oleh pasar negara-negara di Eropa dan Canada. Tas-tas ini mereka pesan secara khusus, beberapa diantara mereka ada yang mengirim merk untuk ditempelkan di tas ini", ungkap ibu Wida pengusaha kerajinan tenun agel dan enceng gondok di desa wisata Gamplong.
Jika dari segi pemasaran, mereka mengaku tidak kesulitan. Bahkan di akhir-akhir ini sering banyak bule yang datang mencari produk-produk mereka. Di era go green saat ini tentu produk dengan berbahan baku alam sangat diminati dan semakin eksis di pasar global.
Di desa wisata ini kita tidak hanya bisa mencermati proses pengerjaan berbagai kerajinan secara langsung ataupun membelinya, dengan permintaan khusus kita bisa mengikuti workshop menenun yang didampingi oleh para ibu-ibu pekerja tenun ATBM. Pasti akan menjadi sebuah pengalaman unik saat kita berkunjung dan berwisata disana.
Lepas dari desa wisata tenun yang kita kenal, baru-baru ini muncul destinasi wisata baru di desa wisata Gamplong yaitu sebuah studio alam. Terletak di atas area 2 hektar studio ini dibangun oleh Mooryati Soedibyo di tanah milik desa Sumber Rahayu. Studio ini beberapa waktu lalu digunakan untuk shooting film "Sultan Agung -- The Untold Love Story" yang dibesut oleh sutradara muda Indonesia, Hanung Bramantyo.
Dari pertemuan antara perangkat desa Sumber Rahayu, pemerintah kabupaten Sleman, masyarakat pedukuhan Gamplong serta komunitas GenPI pada tanggal 30 April 2018 di pendopo studio alam Gamplong, pihak Mooryati Soedibyo Cinema menyatakan bahwa studio alam ini kini telah dihibahkan oleh DR.BRA Mooryati Soedibyo, S.S., M.Hum. kepada masyarakat desa Gamplong melalui pemerintahan kabupaten Sleman sebagai destinasi wisata baru. Diharapkan dari hibah ini dapat menjadi sarana pendidikan sejarah, khazanah budaya serta mampu meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Hal ini senada dengan komitmen Kementerian Pariwisata Indonesia dalam membangun destinasi digital baru untuk memajukan industri pariwisata di Indonesia. Dengan menggandeng komunitas Generasi Pesona Indonesia (GenPI), pihak Mooryati Soedibyo Cinema berharap mampu mempromosikan destinasi wisata baru ini menjadi lebih popular khususnya kepada generasi milenial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H