Beberapa pekan terakhir, dunia dihebohkan dengan menyebarnya virus Corona. Awalnya virus ini menyebar di Wuhan, China, kemudian juga mulai menyebar ke berbagai provinsi di negara tirai bamboo itu. Bahkan, dalam pemberitaan di kompas.com, saat ini virus ini sudah menyebar di 21 negara di dunia.
Ratusan orang tercatat meninggal dunia akibat virus ini. Massifnya korban dan menyebarnya virus ini ke berbagai penjuru dunia juga menjadi perhatian masyarakat internasional. Termasuk di Indonesia. Sampai saat ini belum ada data resmi terkait berapa pasien yang dirawat di rumah sakit di Indonesia karena suspect virus corona.
Terkait menyebarnya virus ini, kita memang harus waspada tetapi tidak boleh paranoid. Jangan sampai kita melakukan tindakan tak rasional karena ketakutan berlebih terhadap tersebarnya virus ini di Indonesia.
Di jagad sosial media juga sudah mulai menyebar kabar-kabar hoax tentang virus corona. Saya hanya meminta kepada orang yang kerap membikin konten-konten hoax, salah satunya tentang kasus corona untuk segera berhenti melakukan aktivitas Anda. Yang kalian lakukan hanya membuat orang lain panik.
Tentang virus corona atau novel coronavirus, setidaknya ada enam hal yang perlu Anda ketahui tentang virus jenis baru ini. Berdasarkan keterangan dari Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedono, Kota Madiun, Jawa Timur, Bangun Trapsila Purwaka, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang virus ini.
1. Tentang Novel Coronavirus
Novel coronavirus (2019-nCoV) adalah virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Coronavirus merupakan virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.
Pada manusian, virus ini menyebabkan penyakit mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
2. Apa saja gejala Novel Coronavirus
Gejala umum yang terjadi apabila terpapar virus corona ini antara lain demam dengan suhu badan 38 derajar Celsius, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan sesak nafas.
Jika ada orang dengan gejala itu yang memiliki riwayat perjalanan ke China atau memiliki riwayat kontak dengan penderita virus corona, maka orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjjut untuk memastikan diagnosanya.