Lihat ke Halaman Asli

Jeritan Sebatang Ilalang

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sadar bahwa aku bukanlah bintang yang dapat kau banggakan. Aku sadar bahwa aku bukanlah pemandangan indah yang dapat dipandang keindahannya oleh siapapun dan kapanpun. Dan aku bukanlah matahari yang dapat membagi sinarku pada semua orang.

Aku hanya lah sekeping rumput ilalang yang tak bermakna namun aku punya cita-cita dan keinginan yang besar, aku pun ingin tumbuh menjadi sebuah jati yang sangat besar dan bermanfaat untuk banyak orang, walau ku sadari keinginanku itu seperti peribahasa ‘bagai punguk merindukan bulan’ tapi sungguh aku punya keinginan yang sangatlah besar.

Biarkan aku berkembang dan tumbuh besar. Tolong jangan injak semua impianku.

Aku tau dan aku pun sadar akan banyak angin besar yang pastinya akan aku menerpa hari-hari ku kedepan tapi biarkanlah aku merasakan semua angin itu, biarkanlah aku merasakan besarnya badai dan tsunami kehidupan yang sangat besar namun ku yakin banyak makna indah di baliknya, biarkan aku menjalaninya dan tolong jangan halangi aku untuk semua itu.

Aku sangat menyadari betapa besarnya kekhawatiranmu padaku dan aku pun sangat sadar bahwa sangat sulit bagi sebuah rumput ilalang untuk tumbuh bekembang menjadi sebuah jati yang besar tapi tolong percayalah, berikah secerca kepercayaanmu padaku, biarkan aku tumbuh berjalan dan akan ku jadikan petuahmu sebagai payung terkuat yang ada dalam langkahku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline