Halo ayah..apa kabar ayah hari ini? Mungkin banyak diantara kita yang lupa bahwa hari ini, minggu 12 November ditetapkan sebagai Hari Ayah Nasional.
Setelah membaca tulisan ini, ambil hapemu dan telpon, SMS atau video call lah ayahmu..jika Anda dan ayah tempatnya berjauhan. Jika dekat, datanglah ke ayah dan ucapkan "selamat hari ayah".
Semoga ayah saya Frans Juheng, yang tinggal nun jauh di pedalaman perbatasam Provinsi Kalimantan Barat-Kalimantan Tengah selalu dalam lindungan Tuhan, selalu dijaga kesehatannya, diberi rejeki.
Sebagai seorang ayah satu putra dan dua putri , saya bisa merasakan apa yang dulu ayah saya rasakan terhadap saya. Sebagai anak yang lahir dan dibesarkan dalam kemewahan isi alam Kalimantan, ayah mengajarkan banyak hal kepada saya.
Banyak keterampilan yang ayah ajarkan kepada saya sebagai bekal hidup di kampung dan kelak saya besar seperti sekarang. Beliau tidak mengajarkan secara teori, tetapi langsung mengajak praktek. Misalnya mengajak membuat pondok di ladang, membuat rumah, menyadap karet, berladang, mencari ikan, mengobati aneka penyakit dan sebagainya.
Ayah, apakah ayah merindukan saya hari ini? Apakah ayah dan ibu mengingat, menyebut dan mendoakanku hari ini dan hari-hari sebelumnya dan hari-hari mendatang? Saya yakin ayah melakukan itu untuk saya, untuk menantu dan anak, cucu, cicitnya.
Saya membaca dan membagikannya kepada pembaca sebuah tulisan menyentuh betapa bernilainya seorang ayah---tanpa bermaksud mengesampingkan peran ibu. Berikut saya copy paste kan.
Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak kecil......