Lihat ke Halaman Asli

Epetebang

untaian literasi perjalanan indah & bahagiaku

Pejantan Tangguh dari Toraja

Diperbarui: 11 September 2017   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bakar babi dalam ritual adat Toraja (foto: www.agamalokal2016pa4bkel08.blogspot.co.id)

Si ujang melompat girang dengan penuh birahi dari bak mobil pick up. Ia segera menuju betina yang juga berhasrat sama. Dinding kandang setinggi 80 sentimeter dilewati dengan tergesa-gesa. Tanpa ba bi bu lagi, keduanya larut dalam hubungan intim.

Di pinggir kandang, si empunya pejantan memegangi tali; dan si empunya betina bersama warga lainnya menyaksikan. Tidak terlalu lama, sekitar setengah jam, di ujang ditarik keluar kandang dan dimasukkan ke dalam pick up lagi. Sebelum pulang, tak lupa empunya pejantan mendapat fulus.

Si ujang, sebut saja demikian namanya, bukan manusia. Ia adalah babi pejantan khas Toraja seberat 80 kilogram. Ia sengaja dipelihara untuk tujuan mengawini babi-babi betina. Sekali kawin di dibayar Rp.200.000 dengan garansi bunting. Jika tidak bunting maka musim kawin berikutnya pejantan akan mengawini sekali lagi. Tapi menurut pengalaman para peternak babi di Toraja, hampir 95% babi-babi yang dikawinkan pasti bunting.   

Apakah kalau tidak ada uang si betina tidak mendapatkan pejantan tangguh? Tenang...si empunya babi betina tidak harus membayar tunai, bisa ditukar dengan anak babi.     

Saya baru tahu kalau ada bisnis mengawinkan babi seperti ini. Menurut saya ini bisnis yang unik.

Ternyata memiliki babi pejantan tidak gampang. Tidak semua babi jantan bisa dijadikan pejantan. Sejak kecil babi jantan sudah dipilih untuk dipelihara dan dijadikan pejantan. Umumnya babi jantan dipelihara hanya untuk digemukkan dan dijual, bukan untuk menjadi pejantan. Apalagi dalam masyarakat Toraja, untuk kepentingan acara kematian dan suka cita, babi yang lebih mahal adalah babi jantan.

Memelihara babi pejantan perlu perhatian beda. Pelayanan untuk babi pejantan ini lebih baik dibanding babi peliharaan umumnya yang akan dijual. Makanan dan minumannya terjamin bergizi. Kandangnya dibuat lebih baik. Datang dan pergi untuk mengawini babi betina diantar jemput dengan mobil.

Tiga kali saya berkesempatan berkeliling ke beberapa kampung di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, salah satu geliat bisnis yang selalu cerah adalah bisnis babi. Yang terbaru, 5-8 September 2017 bersama 21 teman aktivis credit union dengan fasilitasi Puskopdit BKCU Kalimantan melakukan studi banding di komunitas dan kelompok binaan CU Sauan Sibarrung.

Warga yang dulunya hanya memelihara 3-5 ekor babi karena keterbatasan dan mahalnya pakan, sejak tiga tahun terakhir warga bisa memelihara 10-20 ekor babi. Perubahan ini berkat hadirnya Credit Union Sauan Sibarrung yang memberikan pelatihan pembuatan pakan ternak babi, pelatihan cara mengebiri babi, kandang yang sehat dan modal sehingga produksi babi bisa lebih banyak.

Dan yang terpenting, dengan menjadi anggota Credit Union Sauan Sibarrung mereka bisa mengelola keuangannya dengan lebih bijaksana.***

Kantor CU Sauan Sibarrung, Mandetek, Makale, 8 September 2017

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline