Pada awalnya menerbitkan sebuah media, baik berbentuk buletin, majalah atau sejenisnya, adalah sesuatu yang sulit. Banyak sekali diskusi, perdebatan yang dalam banyak kasus medianya tidak terbit-terbit; hanya habis dipertengkarkan doang. Tetapi jika sudah dimulai, apalagi jika direncanakan dan menjadi visi-misi lembaga penerbitnya, maka terbitan itu niscaya akan bertahan, meski pengelolanya silih berganti.
[caption id="attachment_399809" align="alignright" width="299" caption="AKSI edisi I, 2012 (foto by edi petebang)"][/caption]
Inilah yang dialami majalah AKSI yang diterbitkan Persekolahan Santo Fransiskus Asisi, Pontianak (SMP dan SMA). Saya ikut dalam proses penerbitan edisi perdana majalah ini: dari perencanaan (proposal, jobdes, dll), memberi pelatihan, membantu mengedit artikel dan layout, iklan, pencetakan. Pada awalnya (edisi perdana), majalah yang beroplah 1.000 eksemplar setiap edisinya ini sempat diragukan apakah bisa diterbitkan atau tidak; dan pertanyaan yang paling mendasar adalah, jika pun mampu terbit edisi perdana, apakah selanjutnya masih bisa diterbitkan? Apalagi sebelum edisi perdana berhasil terbit, beberapa tahun sebelumnya pembicaraan untuk menerbitkan media sekolah di Persekolahan Asisi sudah beberapa kali dibicarakan, namun belum terwujud.
Saya ingat betul, pernah dalam satu pelatihan penulisan yang saya fasilitasi untuk 45 orang siswa SLTA di Wisma PSE Jl.WR Supratman, Pontianak, sekitar tahun 2011, kami mengundang 10 orang siswa dari pengurus SMA Asisi. Output dari pelatihan ini diharapkan agar 10 orang siswa ini menjadi motivator untuk menerbitkan media di Asisi. Ternyata tahun itu belum terwujud.
Namun pembicaraan dan rencana membuat majalah sekolah ini semakin kencang dan kemudian menjadi program kerja OSIS yang didukung penuh pihak sekolah (kepala sekolah, pembina OSIS dan dewan guru, serta siswa). Setelah beberapa kali pertemuan,akhirnya pada perayaan ulang tahun SMA Santo Fransiskus Asisi yang ke-28 dan SMP Santo Fransiskus Asisi yang ke-31 tanggal 4 Oktober 2012, edisi perdana Majalah AKSI di-launching.
Atas kesepakatan, majalah ini diberi nama AKSI yang merupakan singkatan dari“Apresiasi dan Kreasi Siswa Asisi”. Aksi juga bermakna tindakan. "Majalah ini diterbitkan tidak saja sebagai sarana komunikasi antarkomunitas sekolah, tetapi juga menjadi sebuah media yang dapat menjadi sumber informasi untuk siswa/siswi, guru, orang tua dan masyarakat,"jelas Georgius, Kepala SMA Asisi kala itu.
"Majalah ini juga diharapkan dapat mengembangkan kreativitas, keterampilan menulis, wawasan yang berorientasi meningkatkan minat membaca dan menulis dengan dilandasi semangat menuntut ilmu,"tambah Adrianus, Kepala SMP Asisi.
Pada kolom "Surat Redaksi" edisi perdana tertulis beberapa nama. "Terbitnya majalah ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan, baik langsung maupun tidak dari banyak pihak. Terima kasih kami sampaikan kepada Pimpinan SMA (Kepala SMA Pak Georgius, Waka Kesiswaan Pak Abeh) dan Pimpinan SMP (Kepala SMP Pak Adrianus, Waka Kesiswaan Pak Kornelius Yoni); kepada guru pembina (Pak Priyono Pasti, Pak Agustinus Sungkalang, Pak Simon Lalu) dan Pak Edi V.Petebang sebagai konsultan, tempat kami bertanya semua aspek redaksi dan usaha; serta kepada para pemasang iklan. Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh siswa, siswi SMA dan SMP Asisi yang pastinya mendukung penerbitan majalah ini,"tulis Redaksi.
[caption id="attachment_399810" align="alignright" width="300" caption="Kru AKSI edisi I (foto by epetebang)"]
[/caption]
Acungan jempol sudah sepantasnya diberikan kepada persekolahan Asisi (yayasan, pimpinan sekolah, guru & karyawan) karena mampu menjaga majalah ini tetap terbit secara berkalan setiap semester (Jan.2015 edisi kelima). Padahal hampir setiap edisi pengelolanya berganti, sesuai dengan pergantian pengurus OSIS. Perskolahan Asisi tentu saja harus bangga karena diantara puluhan SLTA yang ada di Kota Pontianak, bahkan diantara ratusan SLTA di Provinsi Kalimantan Barat, Asisi mampu mempertahankan majalah ini. Terlepas dari beberapa kekurangannya, sebagai media belajar siswa, media ini patu mendapat apresiasi kita semua.
Dalam rangka turut membantu menjaga eksistensi majalah inilah, Senin 23 Februari 2015, saya menemani 24 pengelola Majalah AKSI berlatih menulis. Selama sehari ini saya mengajak mereka untuk menyadari pentingnya menulis untuk berbagai kebutuhan hidup serta bagaimana menulis opini dan berita serta foto jurnalistik. Ada dua kali praktek menulis dan diberikan penilaian. Hasilnya lumayan bagus, terutama untuk penulisan hard news dengan 5W+1H.
[caption id="attachment_399812" align="alignleft" width="504" caption="Kru AKSI, peserta pelatihan jurnalistik 23/2/2015 (foto epetebang) "]
[/caption]
Semoga media siswa ini tetap eksis dan terus berkontribusi bagi Persekolahan Asisi. Kita nantikan edisi keenam yang akan terbit bulan Agustus 2015.***