Lihat ke Halaman Asli

Mamah Minta Pulsa, Papah Minta Saham, (Adek dapat Hadiah)

Diperbarui: 20 November 2015   04:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Penipu mamah minta pulsa dan penipu yang menyamar sebagai salah satu operator perusahaan dengan menelepon para korban dengan nomor acak sudah tertangkap. Tetapi, pelaku lainnya masih berkeliaran di luar sana dan mencari korban.

Semoga pengalaman saya ini bisa bermanfaat dan menjadi anda lebih memawas diri dan terhindar menjadi korban penipuan.

Berbagai event pengundian hadiah yang di selenggarakan oleh berbagai perusahaan tentunya menggiurkan bagi mereka yang sudah menjadi pelanggan setia maupun pelanggan baru. Bagaimana tidak dengan hadiah-hadiah yang menggiurkan membuat para pelanggan rela untuk sering berbelanja, menambah saldo dan menambah poin agar peluang mendapatkan hadiah lebih banyak.

Dari event tersebut ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan diantaranya adalah bagi mereka yang berniat menipu. Hal ini pun menimpa saya. Baik berupa SMS maupun telepon. Dengan hadiah yang saya dapatkan kemungkinan lebih dari miliaran diantaranya hadiah satu unit mobil, uang tunai maupun asuransi. Bagi mereka yang awam pasti mereka akan menghubungi no telepon yang tertera di isi pesan tersebut lalu mengikuti perintah si pelaku untuk menuju mesin ATM dan mengikuti perintah mengetikan nominal yang disebutkan si pelaku penipuan dan tanpa sadar uang mereka terkurang jutaan rupiah bahkan puluhan juta rupiah.

Memang penipuan jenis seperti bukanlah jenis baru namun bagi mereka yang tidak mengerti akan menjadi korban, untuk itu peran pemerintah dan perusahaan yang sering mengadakan undian agar memuat iklan-iklan baik di media cetak dan atau media massa hal ini untuk mengurangi tindakan kejahatan yang mengatasnamakan hadiah undian.

Tips agar tidak menjadi korban penipuan

  1. Ketika anda mendapatkan sms/telepon yang isinya anda mendapatkan hadiah undian dari salah satu perusahaan atau produk jangan panik dan ajak terus si pelaku ngobrol sehingga si pelaku merasa bosan dan memutuskan sambungan telepon.
  2. Ketika si pelaku meminta pin/no rekening berikan nomor rekening yang sudah tidak aktif atau anda buat perjanjian ketemuan di kantor polisi (pura-puranya di mall/cafe)
  3. Sering-seringlah baca berita/menonton televisi tentang kasus-kasus penipuan. Agar anda bisa update dan mencegah anda menjadi korban berikutnya.
  4. Sering-sering share ketika anda mendapatkan sms/telepon yang tidak di kenal (mendapatkan undian hadiah) agar anda bisa mencegah si pelaku untuk mencari korban lain.
  5. Jangan mudah terpancing dan tergiur dengan hadiah yang anda dapatkan melalui telepon/sms.
  6. Hubungi customer service/perusahaan terkait untuk mendapatkan informasi secara jelas dan akurat.

Hubungi pihak berwajib ketika anda telah menjadi korban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline