Harga Ikan layur atau ikan maledang sebutan warga surantieh ditengah pandemi merangkak naik.
Seperti yang terpantau Surantieh Time Lines dipasar Surantieh dalam beberapa bulan ini. Ikan layur/maledang tidak dapat ditemukan lagi dipasar-pasar seperti biasanya dikarenakan nelayan lebih memilih menjual hasil tangkapan ikan layur/maledang ke kopal daripada kepenjual ikan dipasar sebab harga ikan layur berada di kisaran harga Rp. 30.000/ Kg, dengan harga seperti itu tentu saja tidak akan ada masyarakat untuk membeli.
Pak Lunak, 60, nelayan asal pasir samudera,kecamatan sutera, kabupaten Pesisir Selatan, menuturkan, beberapa bulan ini harga ikan maledang naik dan dijual per kilo gram, padahal dahulu ikan ini dihargai sangat rendah yang mana satu biskom/keranjang ,nelayan hanya mendapatkan ratusan bahkan puluhan ribu rupiah saja. Berbeda dengan sekarang, kami bisa mengantarkan ikan maledang ke kopal secara langsung dan hasilnya sangat jauh berbeda satu biskom/keranjang kami bisa mendapatkan uang beberapa kali lipat biasanya, tentu saja ini suatu keuntungan sebab ikan ini sudah menjadi ikan kategori ekspor.
Pak lunak menerangkan bahwa kenaikan harga ikan layur beberapa bulan ini terbilang sangat wajar. Sebab ikan layur/maledang sudah termasuk ikan ekspor.
"Sekarang nelayan bersemangat untuk menangkap ikan layur dengan kondisi harga tersebut dan teman-teman nelayan yang lain memperbanyak alat tangkapnya yaitu jaring mata kecil untuk menangkap ikan layur,katanya".
"Semoga saja kedepannya harga-harga ikan yang lain ikut naik agar semangat dan ekonomi seperti kami ini ikut membaik, imbuhnya".
