Gambir adalah genus tumbuhan yang termasuk suku rubiaceae. Di Indonesia gambir pada umumnya digunakan untuk menyirih. Kegunaan yang lebih penting adalah sebagai bahan penyamak kulit dan pewarna. Gambir juga mengandung katekin, suatu bahan alami yang bersifat antioksidan..
Gambir ini adalah salah satu komoditas ekspor yang dibudidayakan dalam skala besar di Kecamatan Sutera,Pesisir Selatan,Sumatera barat, bahkan gambir sekarang menjadi sumber ekonomi utama di kecamatan sutera.
Sayangnya harga gambir anjlok ke Rp.10.000/Kg tidak seperti pada jahe yang mengalami kenaikkan harga sangat drastis semenjak isu pandemic covid19.
Padahal gambir memiliki khasiat yang sama dengan jahe yaitu untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak terinfeksi covid19, perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Gambir (Uncaria) tidak terlalu familiar baik didalam negeri maupun luar negeri dibandingkan dengan jahe merah.
2.Petani Jahe merah lebih banyak dari pada petani gambir.
Saya sempat berdiskusi dengan seorang penulis brazil yang bernama yuri dilaman media sosial twitter,saya menanyakan kenapa harga gambit anjlok disituasi pandemi padahal gambir bermanfaat untuk pencegahan,
Lalu Mr. Yuri berpendapat hal yang sama dengan saya yaitu Gambir (Uncaria) tidak familiar dan orang belum banyak tahu khasiatnya.
Lalu saya bertanya lagi bagaimana solusinya agar harga gambir bisa meloncat naik lagi?
Jawab Mr. yuri: kamu harus memberi tahu dan menyebar luaskan khasiat gambir.
Dan Mr. Yuri akan mencoba mencari kineksi ke pengusaha china untuk membantu mengangkat nilai jual gambir.