"Maaf Bos, saya tidak sebaik itu." begitulah jawaban saat bos saya meminta untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Ceplas-ceplos kadang dibutuhkn biar tidak menanggung beban pikiran. Maka saat menolak atau menerima suatu pekerjaan katakan dengan jelas. Dari pada hanya akan melahirkan penyesalan.
Keduanya ada konsekuensi yang memang harus ditanggung. Jika menolak tapi mengatakan iya, pekerjaan akan terasa berat 2 kali lipat. Kalau menolak jelas resiko memang lebih besar. Salah satunya menjadi catatan bos.
Lebih baik begitu dari pada menyiksa batin kita sendiri. Setelahnya atasan akan tahu karakter kita. Tak jarang taruhannya juga kehilangan pekerjaan. Tapi paling tidak kita sudah turut serta membangun karakter yang diviralkan dalam dunia pendidikan.
Tugas bos kadang memiliki tekanan tingkat tinggi yang bisa membuat stress. Perlu langkah hati-hati guna menghadapi keadaan seperti itu. Berikut saran langkah yang bisa dilakukan:
- Komunikasi
Komunikasi adalah kunci untuk menyelesaikan permasalahan. Begitu juga untuk menyikapi rayuan bos. Tidak perlu khawatir apalagi takut dibilang tidak profesional.
"Terima kasih telah mempercayai saya. Saya merasa tugas ini cukup besar, ada beberapa area di mana saya belum merasa kompeten. Bisakah kita mendiskusikan lebih lanjut cara terbaik untuk mengatasinya?"
Kalimat di atas mungkin bisa menjadi salah satu referensi untuk mengajak bos komunikasi tentang tugas yang akan diberikan.
- Mintakan Bantuan dan Dukungan
Masih kelanjutan dari komunikasi tadi. Gunakan tugas agar dapat diselesaikan dengan cepat dengan cara kolaborasi dengan rekan yang lain. Kalau memungkinkan manfaatkan bantuan bos untuk mengerjakan bersama.
Referensi kalimat yang bisa digunakan untuk menyampaikan permintaan bantuan dan dukungan sebagai berikut:
"Saya membutuhkan sedikit bantuan dan arahan agar segera selesai. Apakah ada yang bisa membantu, apakah Anda memiliki sumber daya yang bisa saya gunakan?"
- Identifikasi Kebutuhan