Lihat ke Halaman Asli

Jainal Abidin

jay9pu@yahoo.com

Lokasi Ngabuburit Favorit

Diperbarui: 16 Maret 2024   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sawah menjadi salah satu lokasi ngabuburit favorit. (sumber gambar: dokpri)

Mungkin pengalaman masa kecil juga mempengaruhi kita sekarang. Buktinya kalau saya ditanya lokasi ngabuburit favorit, dibenak saya ada imajinasi sawah. Makan di sawah sepertinya menjadi hal tidak terlupakan di benak saya sampai menjadi dewasa dan menua.

Awalnya sebagai anak kecil yang datang ke sawah untuk bermain di pematang sawah dan kalen (sungai kecil dekat pematang sawah). Setelah itu seperti terhipnotis suasana sawah yang selalu menggugah. Anginnya yang sepoi melenakan anak untuk menghabiskan waktu bermainnya.

Di sawah kita bisa mandi di aliran sungai yang bening. Di sungai itu juga bisa sambil menangkap ikan. Kalau rejeki kadang mendapatkan ikan yang besar. Bahkan sempat mencari ikan di beberapa sumuran yang terletak di beberapa sawah.

Dulu ada pohon Jenu yang bisa diambil getahnya. Dengan getahnya tersebut kita bisa membuat ikan yang berada di dasar sumur dan mau mengambang ke atas. Setelah itu, kita tinggal mengambil satu persatu dan memasukkannya ke dalam plastik.

Dengan mengganti airnya, ikan yang tadinya seperti pingsan beberapa waktu akan kembali sehat. Berenang dengan ceria. Jadi, kalau tidak ingin menjadikan lauk bisa juga ikan yang sudah kita dapatkan tersebut bisa dipelihara lagi.

Selain hawa sawah yang syahdu, sejauh mata memandang adalah hijau. Warna yang menancap di kelopak mata kita karena penuh tumbuhan menghijau. Hali ini seperti mempengaruhi pikiran untuk refresh menjadi keadaannya lebih segar dan bugar.

Masa itu baru saja, seperti kemarin. Tapi ternyata sudah berpuluh tahun. Namun begitu, kenangan itu membekas sangat kuat. Sampai saat ini ingin menentukan lokasi ngabuburit favorit saat bulan puasa.

Suasana yang asri, apalagi jika bisa di dekat sawah atau pinggir sawah. Ada istilah mewah yang berarti mepet sawah, kurang lebih di sekitar sawah. Tempat ini akan menjadi favorit untuk menunggu waktu buka sambil menikmati keheningan yang selalu terlewat di zaman yang penuh kebisingan.

Ada juga jika mengadakan buka bersama, memilih tempat dengan pemandangan alam sangat diprioritaskan. Dengan suasana alami itu serasa kembali ke alam. Menyatu dengan alam untuk merasakan bahwa kehidupan tidak hanya tentang makan memakan.

Memang hidup membutuhkan makanan. Tapi akan jauh lebih nikmat jika kita bisa berbagi perasaan termasuk dengan alam sekitar. Saat kita sedang lapar seperti waktu puasa, semua indra kita menjadi jauh lebih sensitif dibandingkan saat perut penuh makanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline