Lihat ke Halaman Asli

Jainal Abidin

jay9pu@yahoo.com

Teknologi AI di Lampu Merah Membantu Kedisiplinan Lalu Lintas

Diperbarui: 11 Juli 2023   07:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknologi AI di lampu merah (sumber gambarcarmudi.co.id)

Waktu SD dulu sering dijelaskan bahwa warna merah identik dengan berhenti. Lampu kuning siap-siap untuk berhenti dan lampu hijau adalah jalan.

Hal itu sudah tertancap jelas dalam memori ingatan setiap orang. Tapi semua itu tak otomatis semuanya disiplin dengan lampu lalu lintas.

Mereka memiliki perpekstif sendiri. Kuning itu persiapan berhenti. Merah kalau masih sepi jaln terus. Hijau kalau baru pindah masih diterjang untuk lewat.

Apalagi kalau toleh kanan kiri sudah tidak ada yang mengawasi pak polisi. Jalanan perempatan terjang tanpa ampun.

Kita sempat ditakuti dengan patung polisi hingga muncul joke almarhum Gus Dur.

Setelah itu kita diawasi oleh kamera CCTV dengan penerapan sistem tilang elektronik. Sistem itu disebut Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) dan tahap pertama telah dilaksanakan mulai 23 Maret 2021.

Semua itu tetap saja tak mampu mengurai sistem lalu lintas yang sudah terlanjur ruwet. Tetapi sistem ini sedikit banyak telah mampu mendisiplinkan etika para pengendara dan meminimalisir perlakuan oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan tilang dengan pungutan liar.

Dengan sistem tilang elektronik, beberapa pengendara masih saja dengan kebiasaan lama yang tidak tertib lalu lintas. Pelanggaran yang sering terjadi antara lain tidak memakai helm bagi pengendara motor, menerobos lampu merah dan boncengan lebih dari tiga.

Harapan baru lahir manakala ada teknologi AI di lampu merah. Hal ini sudah diterapkan di 20 titik lampu merah di ibukota Jakarta.

Sistem kerjanya AI diklaim mampu menghitung kepadatan kendaraan, dengan pertimbangan itu lama waktu nyala lampu merah bisa dibuat lebih lama di jalan sepi dan dibuat secepatnya di jalan ramai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline